Kata Akivis Papua, Markus Yenu, aksi teror KKB Papua itu dilancarkan dalam tujuh hari terakhir.
Markus Yenu mengungkapkan bahwa KKB selalu memberi ketakutan dan ancaman terhadap masyarakat di Kabupaten Puncak, Papua.
Baca Juga: Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil Mengaku Positif Covid-19
Baca Juga: Pendeta Jupinus ke TNI-Polri: Kampung Kami Telah Hitam, Semuanya Dirusak Oleh KKB Papua
Baca Juga: Kode Redeem ML Spesial Ramadhan 18 April 2021, Klaim Kode Dapatkan Skin Gratis
Atas ancaman tersebut, imbuh Markus Yenu, korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan.
Dia melanjutkan, bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.
“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB,”
Dia menambahkan, dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalahpahaman yang terjadi.
"Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah terlanjur berjatuhan," pungkasnya.