"Kedua korban itu, imbuh Junaedi, merupakan guru kontrak," tutur Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga.
Oktavianus sudah sepuluh tahun menjadi Guru kontrak. Sedangkan Yonathan baru dua tahun. Kedua korban ini sudah berkeluarga.
"Oktavianus bersama tinggal di Beoga, sedangkan Yonatan Anak istrinya di Toraja," imbuh Junaedi
Dia menjelaskan, total ada sebelas orang guru pendatang di Boega, sebagian mengungsi di Koramil.
Dijelaskan oleh Junaedi bahwa tidak banyak pendatang di wilayah Beoga. Hanya para guru saja.
"Informasi yang menyatakan Junaidi diculik tidak sepenuhnya benar. Saat terjadi penembakan, Junaedi bersembunyi dirumah warga," tandas Junaedi.
Dia menambahkan, ketika aparat TNI-POLRI yang mengevakuasi jenazah lewat didekat persembunyiannya, Junaidi keluar dan ikut mengamankan diri di koramil.
Itulah kisah Kepala SMPN 1 Beoga yang selamat dari teror penembakan KKB Papua.***