Perayaan Imlek dan Libur Panjang Ditiadakan, Begini Respons Tokoh Tionghoa

- 1 Februari 2021, 15:40 WIB
pertunjukkan barongsai saat perayaan imlek.
pertunjukkan barongsai saat perayaan imlek. //pixabay/wiroj

KENDALKU – Perayaan Imlek dan libur panjang tahun ini ditiadakan.

Usulan untuk meniadakan perayaan Imlek dan libur panjang tersebut sudah disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Perayaan Imlek dan libur panjang ditiadakan dengan maksud agar tidak timbul keramaian yang menimbulkan klaster baru.

Hal itu juga mengaca dari lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di Indonesia setelah adanya libur panjang pada Desember dan Januari lalu.

Baca Juga: Myanmar Kudeta, Amerika Serikat Khawatir

"Nggak usah (ada libur panjang), kita sudah usulkan ke pemerintah pusat. Kayaknya enggak perlu ada libur panjang," kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin 1 Februari 2021.

Sementara itu, salah satu tokoh Tionghoa Jawa Tengah, Harjanto Halim saat dikonfirmasi mengatakan tidak keberatan dengan keputusan pemerintah itu. Menurutnya, hal itu adalah yang terbaik untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

"Kami menghormati keputusan pemerintah itu, kami menerima karena kami juga tidak ingin perayaan Imlek justru akan menimbulkan klaster baru," katanya.

Baca Juga: Mengenal Tes Saliva Pengganti Tes Swab Covid-19, Sudah Digunakan Banyak Negara

Halaman:

Editor: Ade Lukmono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x