Ada air gula dan air jahe. Sedikit variasi, di Indonesia diberi taburan kacang tanah, roti, dan kolang kaling.
"Kalau di Cina namanya tangyuan, sampai Nusantara wedang ronde, bahan baku sama hanya sedikit tambahan taburan kacang, roti dan kolang kaling," jelasnya.
Jongkie Tio menjelasjan jika bahan-bahan membuat tangyuan atau wedang ronde memiliki arti filosofi. Sampai sekarang masih dianut oleh masyarakat China maupun peranakannya di Nusantara.
Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Minggu 31 Januari 2021, Suamiku Pintar Menyembunyikan Madunya
"Tiga bulatan ketan, warna merah dengan harapan memperoleh keberanian menghadapi musim dingin, warna hijau agar memperoleh karunia dan kebahagiaan. Bulatan ketan putih simbol hati menjadi bersih," kata Jongkie.
"Saat pengharapan itu sudah diraih, lalu sebarkan hasilnya dengan ucapan yang manis, yang disimbolkan gula di dalam bola-bola ketan itu," imbuh Jongkie.
Air jahe yang hangat sendiri diartikan sebagai rasa penghangat dalam mengahadapi musim dingin atau hujan.
Disajikan dalam mangkuk bulat
Wedang ronde atau tangyuan juga menjadi salah satu sajian wajib saat perayaan Cap Go Meh atau sepekan setelah Imlek.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Minggu 31 Januari 2021, Cinta Mujur Tukang Bajigur, Love Story The Series