Di mana saat para saudagar Cina menginjakan kaki di tanah Aceh, Banten, dan Jawa. Untuk kepentingan bisnis perdagangan.
"Hawa di Nusantara hampir sama dinginnya di Cina, maka para saudagar itu juga memperkenalkan wedang ronde pada masyarakat lokal," katanya.
Baca Juga: Klik Link Live Streaming Konser Online BLACKPINK The Show di YouTube, Begini Cara Menontonnya
Masyarakat lokal bisa menerima wedang ronde karena terbuat dari bahan ketan dan gula, yang saat itu bisa dibilang halal bagi masyarakat lokal yang menganut Islam.
Selain itu, bahan dasar wedang ronde sangat mudah ditemui di Nusantara yang kaya rempah seperti jahe, kacang dan lainnya.
"Kan jaman itu hubungan dagang dengan kerajaan Nusantara yang Islam, jadi wedang ronde mudah diterima. Jadilah minuman akulturasi, asal Cina cita rasa Indonesia," katanya.
Filosofi wedang ronde
Wedang ronde yang ada saat ini di Indonesia pun tak jauh beda dengan daerah asalnya. Jika di China nama aslinya minuman tangyuan.
Baca Juga: Jadwal Acara TV ONE Minggu 31 Januari 2021, Jangan Lewatkan Film Spesial Guru Bangsa
Berisi bulatan ketan yang berwarna merah, hijau, dan putih dengan di dalamnya juga diberi gula merah.