Pengungsi Merapi di Sleman Tetap di Barak Pengungsian Sampai PPKM Berakhir

- 19 Januari 2021, 17:38 WIB
Gunung Merapi kembali erupsi luncurkan awan panas dan guguran
Gunung Merapi kembali erupsi luncurkan awan panas dan guguran /Instagram/@info_gunungmerapi/

Baca Juga: DPR Bahas Jamaah Haji Indonesia Diberikan Vaksin Covid-19

Sebelumnya Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyatakan bahwa Gunung Merapi yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah sudah bererupsi sejak 4 Januari 2021.

"Aktivitas erupsi tersebut berupa guguran lava pijar dan awan panas sejauh maksimal 1.800 m yang disebut dengan erupsi efusi," kata Hanik Humaida.

Sampai dengan saat ini telah terjadi 10 kali awan panas yaitu pada 7 Januari sebanyak empat kali, pada 9, 13 dan 16 Januari masing-masing dua kali, dan ada 18, dan 19 Januari 2021.

"Kejadian tersebut didominasi luncuran sekitar 500 meter," katanya.

Baca Juga: Tekuk Thailand, Greysia-Apriyani Lolos Babak Pertama Toyota Thailand Open 2021

Ia mengatakan bahwa potensi dan daerah bahaya erupsi Gunung Merapi sudah berubah mengingat erupsi yang cenderung bersifat efusif serta memperhatikan arah erupsi yang mengarah ke barat.

"Per 15 Januari 2020, distribusi probabilitas erupsi dominan ke arah erupsi efusif 40 persen dan esplosif 21 persen, sehingga potensi erupsi eksplosif dan kubah-dalam menurun signifikan," katanya.

Ia mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak. Jarak awan panas maksimal 1,8 kilometer. Masih cukup jauh dari pemukiman yang berjarak 6,5 kilometer," katanya.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah