Sistem Pendaftaran Vaksinasi Masih Bermasalah, Ganjar Pranowo Usulkan Pendataan Manual

- 19 Januari 2021, 13:24 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kota Semarang yang sedang melakukan vaksinasi, Senin 18 Januari 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Kota Semarang yang sedang melakukan vaksinasi, Senin 18 Januari 2021. /Humas Pemprov. Jateng

KENDALKU – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menemukan masalah dalam pendaftaran vaksinasi.

Masalah pendaftaran vaksinasi tersebut dia temukan ketuka meninjau proses vaksinasi di Puskesmas Mahanan Solo, Selasa 19 Januari 2021.

Dengan masalah yang ada dalam proses pendaftaran, Ganjar Pranowo mengusulkan pendataan manual.

Baca Juga: Putra Sulung Syekh Ali Jaber Tidak Menangis Kepergian Ayahnya, Ternyata Ini Alasan Al Hasan

Ganjar Pranowo Minta Pendataan Manual

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menemukan adanya kendala dalam perepatan vaksinasi.

Akibatnya, dari target 15 tenaga kesehatan yang harusnya divaksin tahap hari ini, hanya 8 orang yang bisa dilaksanakan.

Ganjar Pranowo mengusulkan adanya terobosan terkait hal ini dan sudah disampaikan pada Kementerian Kesehatan.

Ganjar Pranowo berharap dalam waktu 2 hingga 3 hari ke depan, sudah ada perubahan-perubahan untuk mempercepat.

Salah satu usulan Ganjar adalah proses pendataan sementara menggunakan cara manual. Data-data penerima dari pusat, diserahkan secara manual untuk kemudian diverifikasi di daerah, kemudian diinput ke data pusat.

Baca Juga: Masa Pandemi, Mahasiswa USM Manfaatkan Medsos untuk Lakukan Kampanye Sosial

Baca Juga: BMKG Peringatkan Warga Seluruh Provinsi, Dinamika Atmosfer Tidak Stabil Ada Potensi Bahaya Mengintai

"Kita minta izin mendata manual saja, nanti kita yang ngalahi nginput ke pusat. Kalau sistem itu terbuka, kita bisa genjot lebih cepat lagi, tentunya harus tetap kredibel dan nakes menjadi prioritas," jelasnya.

Dengan data manual itu, maka apabila terjadi hal yang tidak sesuai di lapangan, bisa disesuaikan dengan cepat. Misalnya seperti kasus di Puskesmas Manahan, jika dari 15 orang yang hadir hanya 8, maka bisa disesali dengan data selanjutnya.

"Sebenarnya, hitung-hitungan kita, umpama sistem itu boleh lebih dilonggarkan, ini teori dua hari selesai. Karena seluruh nakesnya mampu, seluruh kekuatannya ada. Tinggal ngatur jadwal kapan dilakukan," tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mendorong Kadinkes untuk terus melakukan upaya percepatan itu. Koordinasi dengan pemerintah pusat harus terus dilakukan, agar minimal target 50 tenaga kesehatan divaksin di puskesmas dan 200 di rumah sakit perhari, bisa segera terealisasi.

Baca Juga: Asyik Bermain di Pantai, Turis Bali Tiba-tiba Dihantam Angin Puting Beliung hingga Kocar-kacir Lari

Baca Juga: Innalillahi, Ibunda Kapolda Metro Irjen Pol Fadil Imran Meninggal Dunia, Dimakamkan Siang Ini

"Dengan percepatan itu, maka target selesainya bisa lebih cepat di awal bulan depan. Vaksinatornya semua nggak masalah juga,

Kalau kita lakukan percepatan, mudah-mudahan kalau kita kejar akhir bulan ini saja sebenarnya mampu. Tinggal kita harus memperbaiki sistemnya dulu dan kita mesti cermat soal pendataan," pungkasnya. ***

Editor: Ade Lukmono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah