Satgas Covid-19 Update Terbanyak Covid Jateng, Ganjar Sebut Ada Input Data Pusat Delay

- 24 November 2020, 21:17 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukan data Covid-19 versi Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukan data Covid-19 versi Jateng /Humas/ Provinsi Jawa Tengah

KENDALKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ada perbedaan data rilis Satgas Covid pusat yang menyebut angka kasus aktif di Jateng tertinggi nasional.

Ganjar menyatakan ketidakcocokan data tersebut karena delay input data. Sebab, data baru yang belum dimasukkan, sehingga terdapat beda data hingga 3000-an kasus.

Ganjar mencontohkan, berdasarkan rilis Satgas Covid-19 tercatat penambahan kasus aktif covid di Jateng per Senin 23 November 2020, sebanyak 10.464 orang.

Padahal, kasus aktif covid-19 di Jawa Tengah hingga Selasa 24 November 2020 hanya sebanyak 7.463 kasus.

Baca Juga: Nasihat Sejuk UAS ke Nikita Mirzani: Jika Belum Mampu Beramal Saleh, Jangan Sakiti Keturunan Nabi

“Makanya saya kaget, katanya kita paling tinggi. Kita belum sampai ke sana," tanya Ganjar.

" Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data. Kalau besok tiba-tiba dimasukkan dalam rilis angka 3.000 itu, pasti gedhe, pasti meningkat,” imbuh Ganjar.

Ganjar menyebut, dari pengecekan tanggal 1-10 November 2020, ada 809 data delay yang ditempelkan sebagai data tambahan.

Bahkan, Ganjar juga menemukan ada 18 nama yang tes sejak bulan Juni, baru dimasukkan dalam rilis tersebut.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid Ganjar Usulkan Penghapusan Libur Bersama Akhir Tahun

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbedaan data ini.

Dirinya juga sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan clearance data dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar semua data bisa dicek dengan benar.

“Kita minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan. Iya, terpenting bisa ditambahkan atau dimasukkan agar publik atau masyarakat bisa tahu. Jadi itu karena delay, dan itu bukan data harian,” imbuhnya.

Meski demikian, ia tidak memungkiri adanya peningkatan angka kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah.

Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Takut Neraka, Buya Yahya Sebut Manusia Berbahaya dan Jangan Mendekatinya

Ganjar menyebut, tingginya kasus positif di Jateng karena tingkat tes juga tinggi. Sekarang, tes PCR di Jateng sebanyak 1.416 orang per 1 juta penduduk perminggu sudah melebihi target WHO sebanyak seribu orang per satu juta penduduk. 

"Misalnya saya sebutkan, pada minggu ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625/1 juta penduduk, naik menjadi 809/1 juta penduduk pada minggu 1 November dan sekarang mencapai 1.416/1 juta penduduk pada minggu ke-2 November," jelasnya.

Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, namun untuk tempat tidur, ICU masih aman. Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa ada perbedaan data antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pusat. Pihaknya mengatakan akan terus berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan itu.

Baca Juga: Prihatin Ucapan Nikita Mirzani Senang di Neraka, Buya Yahya: Dia Mendapatkan Musibah Imannya Hilang

Yulianto merinci, sebanyak 3.551 pasien terkonfirmasi covid-19 di Jawa Tengah dirawat di rumah sakit. Adapun 3.944 pasien menjalani isolasi mandiri.

Yuli menuturkan, ketersediaan ICU untuk pasien covid-19 masih mencukupi. Dari 402 ruang ICU untuk pasien covid-19, yang terpakai 253 ruangan (62,9%). Adapun total ruang isolasi RS Covid-19 sebanyak 5.124 dan baru terpakai 3.889 (75,9%). ***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah