Cegah Penyebaran Covid Ganjar Usulkan Penghapusan Libur Bersama Akhir Tahun

- 24 November 2020, 20:57 WIB
Ganjar Pranowo terima rekomendasi IDI untuk batalkan libur panjang akhir tahun 2020
Ganjar Pranowo terima rekomendasi IDI untuk batalkan libur panjang akhir tahun 2020 /Dok Humas Prov Jateng

KENDALKU - Khawatir terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usul libur panjang ditiadakan.

Libur panjang dimaksud adalah saat akhir Desember pada libur Natal 2020 dan tahun baru 2021.

Ganjar pantas was-was, pasalnya pada pengalaman libur panjang waktu lalu membuat grafik peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 menjadi meningkat.

"Saya usulkan, nggak usah ada libur bersama," tandasnya, usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa 24 November 2020.

Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Takut Neraka, Buya Yahya Sebut Manusia Berbahaya dan Jangan Mendekatinya

Sebab, dari analisisnya, mendapat hipotesis bahwa peningkatan kasus konfirmasi positif di Jateng akhir-akhir ini karena libur panjang yang ada.

Ganjar menerangkan, pada tanggal 10-12 November lalu, peningkatan kasus positif di Jawa Tengah naik drastis. Hipotesisnya, itu dampak dari libur panjang beberapa minggu sebelumnya.

"Sebenarnya sudah kami hitung, makanya saya berharap akhir tahun nanti jangan ada libur bersama," katanya.

"Sudah secukupnya saja liburnya, karena saat ini rasa-rasanya kita semua banyak di rumah, sekolah ya di rumah. Every day rasanya seperti sunday," imbuhnya.

Baca Juga: Prihatin Ucapan Nikita Mirzani Senang di Neraka, Buya Yahya: Dia Mendapatkan Musibah Imannya Hilang

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa tingginya kasus akhir-akhir ini salah satunya karena dampak libur panjang.

Namun, dirinya mengatakan tidak hanya Jawa Tengah yang grafiknya naik, tapi di beberapa daerah juga mengalami hal yang sama.

"Itu sudah dianalisis oleh pemerintah pusat, dan memang ada pengaruh (libur panjang) itu. Tidak hanya di Jateng, tapi DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jatim dan DIY semuanya naik," ucapnya.

Meski naik, Yulianto belum bisa memastikan berapa prosentasenya. Sebab, hal itu harus dianalisis sesuai data harian.

Baca Juga: Isa Zega Polisikan Nikita Mirzani Atas Dugaan Kasus Penganiayaan

"Ya kita membandingkan saja, seminggu sebelum libur panjang dan seminggu sesudahnya, itu terjadi kenaikan. Tapi soal jumlah pastinya, itu harus dianalisis harian," pungkasnya.

Sekadar diketahui, pemerintah berencana memberikan libur panjang pada akhir tahun ini. Setidaknya dalam aturan yang ada, tercatat ada 11 hari libur yang diberikan pemerintah.

Namun, pemerintah berencana melakukan pengurangan hari dalam libur panjang itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 yang biasanya muncul pasca libur panjang. ***

Editor: Ambar Adi Winarso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x