KENDALKU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memaparkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 menunjukkan sejumlah temuan menarik tentang program Kartu Prakerja.
Beberapa temuan menarik tersebut yang disampaikan dalam diskusi daring “Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja”, antara lain:
- Penerima Kartu Prakerja adalah mayoritas laki-laki (58%), tinggal di perkotaan (76%), usia muda, pendidikan SMA ke atas (91%).
- Sebanyak 45% penganggur pada bulan Agustus, atau 5 bulan sejak program diluncurkan, menyatakan tahu tentang program Kartu Prakerja.
- Alasan utama peserta program Kartu Prakerja tetap untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), baru disusul alasan mencari insentif, masing-masing sebanyak 48% dan 27% dari penduduk usia 18 tahun ke atas.
- Sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka.
- Insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (81%), ditabung (33%), dan modal usaha (23%).
- Penerima Kartu Prakerja berasal dari 34 propinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16%), disusul DKI Jakarta (10%) dan Jawa Timur (9,8%). Sedangkan propinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat (0,08%), disusul Gorontalo (0,37%), dan Papua (0,46%).
Baca Juga: Angka Pengangguran Naik Selama Covid 7,1 Juta Orang
Suhariyanto mengungkapkan Sakernas 2020 berbeda dengan survei sebelumnya. Ini merupakan kali pertama pihaknya menambhakan beberapa pertanyaan terkait dampak Covid-19, program Kartu Prakerja, dan persepsi mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial.
“Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Film Black Panther 2 Mulai Syuting Tahun Depan, Mundur dari Rencana Awal
Baca Juga: Segera Daftar Ada Formasi 1 Juta Guru PPPK Jalur Honorer Telah Disiapkan Untuk 2021
Selain memberikan informasi keberhasilan program Kartu Prakerja, survei ini menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat. ***