Indonesia Terancam Krisis Pangan Akibat Pandemi Covid-19, Jokowi Minta ini sama Kepala Daerah

24 Oktober 2020, 08:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan langkah antisipasi menghadapi krisis pangan /Warta Ekonomi/


KENDALKU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh kepala daerah mulai dari gubernur, bupati/wali kota, untuk memperhatikan ketersediaan pangan di wilayahnya masing-masing.

Hal itu diungkapkan oleh Jokowi, pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020" yang diunggah channel YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai tak hanya membuat kondisi ekonomi banyak negara termasuk Indonesia dalam kondisi terpuruk bahkan berpotensi terjadi krisis pangan.

Baca Juga: AS Sedang Mesra Dengan Indonesia, Upaya Jauhkan Dari Pengaruh China

Potensi krisis pangan sudah ada di depan mata. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasinya.

Sebagaimana diberikan, Portaljember.com dengan judul "Indonesia Hadapi Potensi Krisis Pangan, Presiden Jokowi: Gubernur, Bupati, Wali Kota, Hati-hati!" Presiden Jokowi memberikan arahan khusus terkait potensi krisis pangan tersebut.

Dikutip PORTAL JEMBER dari video "Sambutan Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020" yang diunggah channel YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 22 Oktober 2020, Jokowi menyampaikan pesan khusus kepada Pemerintah Daerah.

Baca Juga: China Mulai Kerahkan Militer ke Taiwan, Pengamat : Hanya Propaganda Xi Jinping

"FAO telah memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 bisa menimbulkan krisis pangan, karena itu saya minta para gubernur, bupati, dan wali kota agar betul-betul memperhatikan ketersediaan pangan di wilayah masing-masing," ujar Presiden Joko Widodo.

"Dalam hal ketersediaan pangan saya minta kepada gubernur, bupati, dan wali kota agar hati-hati, sekali lagi, hati-hati," imbuhnya.

Setiap Pemerintah Daerah perlu mengeluarkan kebijakan yang tepat dalam upaya mengantisipasi potensi krisis pangan. Kebijakan yang tepat tersebut, menurut Jokowi, hanya bisa lahir dari ketersediaan data yang valid.

Baca Juga: Mau Urus Pepanjangan Izin Usaha di Kabupaten Kendal? Wajib Penuhi Syarat ini

"Ketersediaan data yang valid sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat. Segera perkuat data informasi pangan. Di pusat sudah ada pusat informasi harga strategis. Di daerah, saya berharap dikembangkan jenis data dan informasi yang penting lainnya," kata Jokowi.

Keberadaan data yang valid serta akurat tentu akan sangat membantu, terutama ketika potensi krisis pangan yang dikhawatirkan semakin membesar. Dengan begitu, langkah-langkah antisipasi pun bisa segera dilakukan.

"Sinergikan dengan data-data yang ada di daerah, buat neraca pangan yang akurat, agar jika ada persoalan kekurangan pangan bisa cepat diatasi," ucap Jokowi.

Baca Juga: Ada Menteri Mau Maju Pilpres, Begini Kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto : Hentikan Pencitraan

Dengan data yang valid serta akurat tersebut, nantinya juga dapat terlihat jumlah produksi dan konsumsi di setiap daerah, sehingga nantinya akan terlihat potensi krisis yang terjadi di suatu daerah dan wilayah lain yang bisa membantunya.

"Data produksi dan data konsumsi yang akurat sangat penting, karena berdasarkan data tersebut kita akan mengetahui lebih cepat mengenai provinsi yang kekurangan dan provinsi yang kelebihan," terang Jokowi.

Baca Juga: Taiwan Borong Senjata dari AS, Reaksi China Sangat Mengejutkan

Jokowi menjelaskan, strategi tersebut bukan hanya bisa mengantisipasi potensi krisis pangan yang mungkin terjadi di wilayah Indonesia, tapi juga mampu memperkuat hubungan antar daerah.

"Berdasarkan data tersebut, perdagangan antar daerah bisa didorong dan kerjasama antar daerah bisa diperkuat," ucap Jokowi.***

(Mohammad Syahrial/Portaljember.com)

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler