Setahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, Indonesia Masuk 10 Besar Negara Dengan Hutang Tertingi

20 Oktober 2020, 07:39 WIB
Satu tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin ditandai dengan membengkaknya nilai hutang Indonesia /

KENDALKU - Peringatan satu tahun kepemimpinan Presiden Jokowi- Ma'ruf Amin, yang jatuh tepat di hari Selasa (20/10/2020) ditandai dengan meningkatnya jumlah nilai hutang Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, nilai hutang Indonesia kini masuk dalam daftar 10 besar negara dengan hutang tertinggi di dunia.

Berdasarkan data yang diterbitkan Bank Dunia pada Senin 12 Oktober 2020, Indonesia menempati rangking ke tujuh dari daftar 10 negara berpendapatan kecil menengah dengan nilai utang luar negeri terbesar di dunia.

Baca Juga: Mahfud MD Beri Bocoran Mungkin Ada Orang Dekat SBY yang Akan Ditangkap

Dari laporan tersebut diketahui utang luar negeri Indonesia tercatat mencapai 402,08 miliar dollar AS pada tahun 2019.

Total utang tersebut terdiri atas utang luar negeri pemerintah, BUMN, dan swasta.

Utang Indonesia pada tahun 2019 meningkat dibanding nilai utang di tahun 2018 tercatat 379,589 miliar dollar AS.

Sebagaimana diberitakan Zonajakarta.com Selasa (20/10) dengan judul "Hari Ini Tepat 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, Utang Indonesia Membengkak Jadi Segini", negara dengan hutang paling tinggi adalah China dengan total nilai utang sebesar 2,1 triliun dollar AS.

Baca Juga: Ditipu Penjual Kripik Online Rp96.000 Komika Dodit Mulyanto Minta Tolong Kaesang, Ini Alasannya

Disusul Brazil 569,39 miliar dollar AS, dan India 560,03 miliar dollar AS. Selanjutnya urutan keempat ada Rusia sebesar 490,72 miliar dollar AS.Urutan kelima ada Meksiko 469,72 miliar dollar AS. Dan urutan keenam ada Turki 440,78 miliar dollar AS.

Sedangkan negara yang menempati posisi di bawah Indonesia ada Argentina dengan nilai utang 279,3 miliar dollar AS.
Lalu di bawahnya ada Afrika Selatan 188,1 miliar dollar AS, dan Thailand 180,23 miliar dollar AS.

Sementara itu, tepat di hari peringatan satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, buruh dan mahasiswa dikabarkan akan kembali melakukan aksi demonstrasi menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Joe Biden Kandidat Presiden AS Terburuk, Kalau Sampai Kalah Janji Tinggalkan AS

Aksi demo yang bertepatan dengan momen satu tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ini tidak diberi izin oleh pihak kepolisian.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari PMJNews, Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan surat terkait adanya rencana aksi demo pada Selasa (20/10/2020) besok. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana.

Surat izin tak dikeluarkan mengingat situasi di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta masih tinggi.

“Sampai saat ini situasi bahaya (Pandemi Covid-19). Makanya kita tidak menganjurkan adanya demo esok hari,” tegas Irjen Pol Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Begini Kata Menlu Tiongkok Wang Yi Soal Vaksin Corona, Usai Bertemu Perwakilan Indonesia

Meski tidak mengeluarkan surat untuk demo besok, pihak kepolisian juga akan siap mengawal adanya aksi unjuk rasa.

“Kami siapkan anggota untuk lakukan pengamanan dan juga pengawalan,” singkat Nana Sudjana.

“Penyampaian aspirasi tidak harus turun ke jalan, kalau harus (menyampaikan aspirasi) bisa bertemu dengan siapa, kita mediasi, cukup perwakilan saja. Ini situasi masih pandemi, kita jaga kesehatan bersama,” sambung Nana Sudjana.

Baca Juga: Kisah Cinta Raja Thailand, Menikah 4 Kali Dikelilingi 20 Selir, Gimana Nasib Mantan Istrinya?

Sementara itu, dikutip Zonajakarta.com dari RRI, Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan untuk mewaspadai penyusup dalam aksi demonstrasi yang akan dilakukan sejumlah elemen mahasiswa pada Selasa (20/10/2020) atau tepat satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Jangan sampai ada penyusup yang bikin ribut atau teman anda menjadi korban karena ada penyusup yang ingin mencari martir," kata Mahfud MD dalam keterangannya di kanal YouTube, Senin (19/10/2020).

Mahfud juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk memperlakukan pengunjuk rasa dengan humanis.

Baca Juga: Setelah Absen di Mata Najwa, Menkes Terawan Bakal Muncul ke Publik di Acara Ini, Salam dari Najwa

"Jangan membawa peluru tajam, jangan membawa peluru tajam, saya ingatkan bahwa bukan tidak mungkin di antara para pengunjuk rasa itu ada penyusup yang ingin mencari martir mencari korban yang kemudian ditudingkan ke aparat ini juga sudah masuk di dalam tengara kami di dalam tengarai para penegak hukum penjaga kamtibmas dalam hal ini kepolisian," tegasnya.

"Kepada aparat penegak hukum aparat keamanan supaya memperlakukan demonstran dengan humanis penuh persaudaraan karena mereka warga negara kita juga dan kepada yang akan mengacau dan diketahui akan mengacau dan ada bukti supaya ditindak tegas," tutupnya.***

(Lusi Nafisa/Zonajakarta.com)

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Zonajakarta

Tags

Terkini

Terpopuler