Jawa Barat Dikepung Bencana, Ada Potensi Gempa Sesar Lembang dan Tsunami Besar Menghantam

25 Januari 2021, 10:01 WIB
Ilustrasi gempa di Sulawesi.* /ANTARA/

KENDALKU - BMKG meminta warga Jawa Barat terus waspada akan pontensi gempa bumi dan tsunami yang terjadi di wilayah tersebut.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, ada poentsi gempa besar akibat aktivitas sesar Lembang yang berbahaya.

Teguh Rahayu meminta warga terutama Bandung, Cimahi dan Lembang bersiap menghadapu guncang gempa setiap saat.

Teguh Rahayu merilis data historis aktivitas sesar Lembang sekitar 500 tahun lalu.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Gempa Akibat Aktivitas Sesar Lembang, Bersifat Merusak dan Timbulkan Korban Jiwa

Berdasarkan data, pergerakan sesar Lembang mengakibatkan terjadinya gempa magnitudo 6,9 sampai 7,0 di tahun 1600.

Menurut Teguh Rahayu, dia tidak menakuti warga, namun temuan tersebut harus diwaspadai karena ada potensi gempa besar akibat aktivitas sesar Lembang tesebut.

"Kita harus waspada dan berdampak di wilayah Cimahi, Lembang dan Kota Bandung, aktif terecord tahun 2010 - Tahun 2012 ada 14 event magnitude di bawah lima," ujar Teguh Rahayu dalam webinar, Minggu 24 Januari 2021.

Dikutip dari Deks Jabar dalam artikelnya BMKG Minta Warga Sekitar agar Waspada Adanya Potensi Gempa Akibat Aktivitas Sesar Lembang, Teguh Rahayu mengatakan, selain Sesar Lembang ada juga beberapa sesar di Jabar yang berpotensi mengalami pergerakan.

Baca Juga: Stasiun hingga Bandara Bakal Dipasang GeNose C19 Cegah Covid1-9

Namun, hal ini disebutkannya masih belum bisa diketahui secara persis mana yang akan bergerak dalam tahun 2021 ini.

"Kita tidak bisa memprediksi sesar mana yang bergerak, semua berpotensi bergerak, aktivitas terakhir pada 1600 ada Sesar Lembang," ucapnya.

Selain sesar yang berpotensi bergerak pada tahun 2021 ini, perairan di wilayah Jabar selatan juga berpotensi terjadi bencana alam tsunami.

Ia meminta, untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan tepi pantai dapat selalu melihat prediksi cuaca.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Terkait Suara Dentuman Misterius di Buleleng, Bali

"Kita sudah koordinasi, baik dari Pangdam III Siliwangi dan jajarannya dengan bapak Gubernur Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi tsunami di selatan Jabar," ungkapnya.

Teguh Rahayu menambahkan, berdasarkan sejarah kegempaan dan tsunami di Jabar, gempa bumi tahun 2006 terjadi gempa bumi di Pangandaran yg menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 7 meter.

"Masyarakat tetap harus melakukan mitigasi memang harus ditingkatkan kewaspadaannya untuk Jabar bagian selatan," katanya.

Sebelumya, Teguh Rahayu mengatakan bahwa ada 79 bencana alam gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Jabar sepanjang 1- 24 Januari 2020. Kejadian gempa banyak dirasakan di Sukabumi, Garut, dan Tasikmalaya. Bahkan, ada yang terasa hingga Provinsi Banten.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 25 Januari 2021, Klaim dari Garena Dapatkan Hadiah Weapon, Skin dan Senjata

"Tidak ada gempa besar, semua di bawah lima magnitudo gempa yang dirasakan ini berkisar empat magnitudo ke bawah," katanya.*** (Yedi Supriadi/Deks Jabar)

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler