Pesan Wamenag untuk Ormas Islam: Dakwah Itu Mengajak Bukan Mengejek

11 Desember 2020, 08:50 WIB
Wamenag Zainut Tauhid /Kemenag/Dok/

KENDALKU - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi menyampaikan pesan untuk ormas islam dalam hal berdakwah.

Wamenag Zainut Tauhid Saadi ingin ormas Islam konsisten untuk melakukan dakwah yang bijaksana.

Ormas Islam diimbau Wamenag Zainut Tauhid Saadi untuk menghindari dakwah dengan cara keras.

Tak lupa, Wamenag Zainut Tauhid Saadias juga mendorong ormas Islam untuk memperkaya literasi ilmu pengetahuan dan keagmaan.

Baca Juga: Bukti Laskar FPI Gunakan Senjata Api, Ada Benda Ini di Tangannya

Dengan demikian, Wamenag Zainut Tauhid Saadimeyakini dampak negatif teknologi yang memudahkan narasi hoaks bertebaran bisa ditangkal dengan dakwah yang bermutu dari  ormas Islam.

"Dakwah itu mengajak, bukan mengejek, merangkul bukan memukul, ramah bukan marah-marah dan menasihati, bukan memaki-maki," kata Zainut seperti dikutip dari Antara, Jumat, 11 Desember 2020.

Wamenag mengatakan, Rasulullah SAW sudah mencontohkan dalam mengajak kebaikan harus penuh dengan kebijakan, seperti lewat diskusi dengan cara baik.

Baca Juga: Habib Rizieq Resmi Jadi Tersangka, Kapolda Metro Jaya: Penyidik Akan Melakukan Penangkapan

Sementara itu, dia mengatakan bahwa ormas Islam dihadapkan realitas akan tantangan zaman teknologi digital.

Sejumlah konten digital cenderung bersifat pascakebenaran atau post-truth bagi warganet. Pascakebenaran membuat warganet mudah percaya dengan konten tanpa mempertimbangkan sisi objektif.

"Di mana situasi objektif lebih sedikit pengaruhnya dibanding hal-hal yang mempengaruhi emosi dan kepercayaan personal dalam pembentukan opini publik. Kehadiran internet memudahkan akses publik pada ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan agama," kata dia.

Baca Juga: Tak Bisa Kabur ke Arab Saudi Lagi, Polri Sudah Cekal Habib Rizieq ke Luar Negeri

"Sayangnya, tingginya gairah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu, termasuk ilmu agama, terkendala dengan rendahnya tingkat literasi di tengah masyarakat," katanya.

Era pascakebenaran, kata dia, menjadi tantangan ormas Islam karena konten digital banyak berisi hal berbau hoaks tanpa ada upaya klarifikasi informasi.

Dengan begitu, menurutnya, media sosial dipenuhi konten berisikan ujaran kebencian mengatasnamakan agama. Hal itu bisa melahirkan intoleransi di tengah masyarakat serta menjadi tantangan pada keharmonisan kehidupan berbangsa. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler