Politisi PDIP Sebut Benny Wenda Terjabak Mimpi dan Korban Proxy Negara Lain

4 Desember 2020, 15:51 WIB
Ngenes! Benny Wenda Main Negara-negaraan, Rakyat Papua Malah Tak Akui Dia Sebagai Pemimpin /twitter/

KENDALKU – Benny Wenda pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat terjebak dalam mimpi.

Begitulah yang diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, jika Benny Wenda sebagai anak bangsa untuk lekas bangun dari tidur panjangnya.

Ahmad Basarah juga menyebut Benny Wenda telah terhipnotis dan dimanfaatkan oleh negara lain sebagai proxy.

"Meski Wenda lebih memilih warga negara Inggris, saya menyerukan agar Wenda bangun dari tidur panjangnya,” katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020.

Baca Juga: Aa Gym Sebut Ada Hikmah Luar Biasa Positif di Balik Pandemi Covid-19, Apa Itu?

Benny Wenda diminta lebih baik bersama membangun Papua lebih maju.

“Sudahi kenikmatan semu dan mimpi indah menjadi Presiden RI dari negara Inggris, mari bersama membangun Papua," imbuh Basarah.

Benny Wenda tidak sadar dimanfaatkan sebagai proxy oleh negara lain yang memberi ilusi bahwa Papua akan merdeka. Padahal hampir seluruh negara-negara lain tetap mengakui kedaulatan Indonesia.

Benny Wenda pun disebutnya tidak menyadari perkembangan yang terjadi di Tanah Papua, dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur.

Baca Juga: Daftar Calon Kepala Daerah Terkaya dan Termiskin Versi KPK, Ada yang Sampai Minus

Ketua DPP PDI Perjuangan itu selanjutnya mengatakan bahwa berdasarkan fakta sejarah, negara Papua tidak pernah ada karena sebelum Belanda melakukan kolonisasi, Papua adalah daerah dengan banyak suku yang saling berperang dalam memperebutkan wilayah dan sumber daya.

Papua bersama wilayah Indonesia lainnya adalah bekas jajahan Belanda sehingga berdasarkan prinsip uti possidentis juris, setelah Indonesia merdeka, maka Indonesia mewarisi bekas jajahan Belanda, termasuk Papua.

Hal itu juga diperkokoh dengan hasil Penentuan Pendapat Rakyat (1969) berupa rakyat Papua memilih tetap bergabung dengan NKRI. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler