KENDALKU - Dalam menangani kasus di tanah Papua, pengamat politik Rocky Gerung mengingatkan pemerintahan Indonesia harus berhati-hati.
Apalagi setelah adanya deklarasi kemerdekaan Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pada 1 Desember 2020 kemarin.
Nasib Papua bisa saja seperti Timor Leste yang memisahkan diri dari NKRI.
"Jadi soal itu sebetulnya yang mesti dibaca secara cepat oleh intelijen, supaya operasi-operasi kekerasan itu harus betul-betul memperhatikan nilai HAM," kata Rocky Gerung dalam chanel Youtubenya.
Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Deklarasi Papua Barat Ironi Janji, Percuma Jokowi Bolak-Balik Papua Saat Pilpres
Karena menurutnya, sekali saja pemerintahan melakukan pelanggaran HAM di Papua, maka Papua dapat betul-betul merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia.
"Sekali tergelincir pada pelanggaran HAM, seluruh dunia akan kembali menselebritikan tuntutan independen dari masyarakat Papua,” tutur Rocky Gerung.
Nasib tanah Papua jika tidak diselesaikan dengan cermat maka nasibnya akan sama dengan Timor Leste yang akhirnya berpisah melalui referendum.
“Bagi forum Internasional itu ada hak untuk menentukan nasib sendiri yang disebut bagian dari hak asasi sebuah bangsa itu," ucapnya.
Baca Juga: Habib Rizieq Minta Maaf Soal Kerumunan, di Luar Kendali Karena Antusias
Rocky Gerung menilai hal tersebut terjadi karena pintu percakapan formal dengan pemerintahan telah tertutup.
"Istana gak mau buka peluang itu, maka hukum-hukum sosiologi mulai bekerja yaitu apa yang tidak bisa diuraikan dengan pikiran akan diselesaikan di jalanan," ucapnya.
Bahkan Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Istana harus berterimakasih kepada Papua Barat karena telah menunjukkan realitas permasalahan yang terjadi di Tanah Air.
"Pemerintah harus berterima kasih karena dengan ekspresinya itu kemudian mereka memberikan sinyal yang kuat pada pemerintah bahwa ada sesuatu yang harus dibenahi," tuturnya. ***