Pariwisata Jadi Leading Sector yang Akan Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional

26 November 2020, 17:49 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. /Dok. Tim Komunikasi Publik Kementrian PPN/Bappenas/

KENDALKU - Sektor pariwisata sebagai leading sector bisa menjadi triger bagi sektor lain dalam pemulihan perekonomian nasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut pemulihan pariwisata dapat digunakan sebagai momentum untuk memperkuat rantai pasok pariwisata.

Mencakup layanan infrastruktur dasar dan konektivitas, amenitas pariwisata, penyediaan produk pariwisata dan ekonomi kreatif, perdagangan dan layanan keuangan; dan lain sebagainya.

“Pariwisata berperan sebagai leading sector yang akan membantu pemulihan sektor lain dalam rantai pasok pariwisata (Tourism Value-chain),” ucap Suharso Monoarfa, pada Rakornas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Nusa Dua Bali, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Selama Menjabat Jadi KKP, Edhy Prabowo Sudah Ekspor 42 Juta Ekor Benih Lobster

Menteri Suharso menyampaikan di masa pandemi ini tren pariwisata menemukan beberapa peluang baru untuk industri pariwisata.

Dimana saat ini tren pariwisata lebih menitikberatkan pada kebersihan dan kesehatan.

"Terdapat pergeseran segmentasi dari menarik customer internasional ke menarik customer lokal," kata dia.

Selain itu pengembangan eco travel menjadi pilihan untuk menarik minat para wisatawan ke destinasi konservasi, situs alam, dan pengalaman budaya.

Baca Juga: Survei Empat Besar Capres 2024 Ada Prabowo, Ganjar, Ridwan Kamil dan Habib Rizieq

Penggunaan teknologi dalam pembayaran tiket kini menjadi sebuah pilihan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dan memberikan rasa nyaman kepada pengunjung. 

“Dampak Covid-19 membuat devisa negara dari sektor pariwisata diprediksikan menurun sebesar USD 15 miliar, dan diperkirakaan lima tahun kedepan akan mengalami kerugian yang lebih besar apabila tidak ditangani dengan baik,” ujar Menteri.

Menurut Suharso Monoarfa, pengembangan pariwisata ini dapat dilakukan dengan memperkuat keterkaitan setiap sektor pendukung dimana klaster destinasi atau daya tarik wisata dapat didukung oleh klaster pemasok pangan, klaster pemasok kerajinan, klaster hub pariwisata (transit dan akomodasi), dan lain sebagainya.

“Target pembangunan pariwisata pada RKP 2021 disesuaikan untuk memberi ruang pemulihan yang berimbang dengan upaya pengendalian Covid-19,” kata Suharso Monoarfa.

Baca Juga: Pemerintah Umumkan Pemotongan Masa Libur Akhir Tahun Besok Jumat 27 November

Ada beberapa hal yang menjadi fokus pemerintah untuk memulihkan pariwisata Indonesia pada tahun 2021, yakni reaktivasi wisatawan domestik dan mancanegara secara bertahap.

Lalu reorientasi pada pariwisata yang berkualitas (quality tourism), tidak hanya pada mass tourism.

Kemudian percepatan pemulihan 5 destinasi super prioritas; Pengembangan Benoa untuk mendukung Bali sebagai tourism hub.

Fasilitas penambahan direct flight (point to point); Penerapan standar kebersihan dan keselamatan melalui protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety And Environmental Sustainability). Serta Re-skilling & up-skilling untuk memenuhi standar pariwisata baru. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: Bappenas

Tags

Terkini

Terpopuler