Singapura Masih Tutup Kunjungan Wisatawan, Perjalanan Dinas Maksimal 10 Hari

26 November 2020, 15:31 WIB
Ilustrasi Negara Singapura. /pixabay/sasint

KENDALKU - Pemerintah Singapura masih menutup kunjungan bagi wisatawan semua negara.

Kunjungan ke Singapura hanya diberlakukan bagi para diplomat, bisnis esensial, dan kedinasan mendesak.

Waktu kunjungan ini pun hanya berlaku selama 10 hari dan tidak bisa diperpanjang.

Perjalanan tersebut harus mendapat persetujuan dari pihak perusahaan Singapura ataupun agensi pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan Gantikan Edhy Prabowo

"Jadi itu harus diendorse dan diapprove dulu sebelum mereka tiba ke Singapura," kata Perwakilan Singapore Tourism Board Area Indonesia, Mohamed Firhan Abdul Salam, dalam acara TravelRevive di Singapura, Kamis 26 November 2020.

Para pendatang harus membuat permohonan atau perizinan dulu. Serta memberikan alasan ke Singapura atas dasar apa.

"Ke Singapura atas dasar apa, meeting sama siapa, dan itu nanti direview dulu. Baru nanti direview baru diapproval, ngurus tiket dan lain-lain. Buat waktu sekarang, jalur itu aja yang terbuka dari Indonesia," kata Firhan.

Firhan juga menegaskan bahwa perjalanan ini harus sesuai dengan isi permohonan yang sebelumnya telah diajukan dan tidak diperkenankan untuk berkunjung ke destinasi wisata atau perbelanjaan.

Baca Juga: Polisi Gerebek Kamar Hotel, Dua Artis Ditangkap Dugaan Praktik Prostitusi

"Kalau acaranya tiga hari, selepas tiga hari ya langsung pulang. Enggak bisa ditambahkan dengan mungkin ketemuan sama teman atau keluarga atau leisure trip itu enggak dibenarkan, itu belum bisa," ujar Firhan.

Dikatakan dia, jumlah turis asal Indonesia merupakan yang terbesar kedua di Singapura setelah China, namun pandemi Covid-19 membuat jumlah kunjungan turis menurun secara drastis.

Data 2019, jumlah turis asal Indonesia mencapai 3,1 juta. Oleh sebab itu, pasar Indonesia sangatlah penting untuk menjadi sasaran utama saat memulihkan kembali industri travel.

"Market Indonesia itu sangat penting bagi tourism Singapura, terbesar kedua setelah China. Namun dampak dari Covid-19 terjadi penurunan hingga 99,9 persen untuk market kedatangan karena perbatasan Singapura ditutup pada Februari tapi penurunan ini bukan hanya dari Indonesia tapi secara global," ujar dia. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler