KENDALKU - Video lama Syeikh Ali Jaber ketika menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier kembali diperbincangkan warganet.
Hal itu dikarenakan video lama tersebut dianggap relevan dengan apa yang terjadi sekarang, yaitu konflik antara Habib Rizieq dan Nikita Mirzani.
Dalam video tersebut, pendakwah yang terkenal santun tersebut membahas tentang sikap umat manusia yang jangan mudah menghakimi seseorang.
Ia mengingatkan semua orang agar tidak gampang menghakimi seseorang, termasuk perilaku dan cara berpakaian seseorang.
Baca Juga: Bhayangkara FC Akan Membina Serdy Usai Dicoret Pelatih Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia U-19
”Kalau urusan sama orang, jangan menghakimi orang. Jangan pandangi wanita yang belum berjilbab, jangan pandangi dia buruk. Barang kali dia punya dua rakaat (salat) tahajud di sisi Allah, bisa menyebabkan terampuni semua dosanya,” ungkap Syeikh Ali Jaber di Podcast Deddy Corbuzier bersama Gus Miftah pada 16 September 2020 lalu.
Artikel ini sudah tayang di Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul Ucapan Nikita Mirzani Tuai Polemik, Nasihat Lama Syekh Ali Jaber Jadi Sorotan: Jangan Pandangi Buruk
”Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah. Masing-masing punya rahasia sama Allah. Punya sesuatu kebaikan sama Allah yang barang kali tidak ada manusia lain yang tahu. Bisa jadi sebab kebaikan itu antardia sama Allah, bisa menyebabkan terampuni semua dosanya,” ucap Syeikh Ali Jaber.
Sejak kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air, Nikita Mirzani terus menyoroti apa yang terjadi.
Baca Juga: UAS Doakan Nikita Mirzani Jangan Sakiti Keturunan Nabi, Kiamat Kita Akan Meminta Syafaat Rasulullah
Baca Juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi Bisa Merusak Batu Candi Borobudur
Perkataan Nikita Mirzani yang dianggap menghina Habib Rizieq beredar luas di masyarakat. Hal ini juga menjadi pemicu Ustaz Maaher At-Thuwailibi mengomentari Nikita Mirzani dalam bentuk video.
Ustaz Maaher menganggap Nikita Mirzani menghina Habib Rizieq dan Ustaz Maaher tak ragu melontarkan kata-kata vulgar dalam videonya tersebut. ***
(Ade Cahyana/ Pikiran Rakyat Bekasi)