"Ini bagus. Saya jadi teringat saat kunjungan ke Australia, di sana siswa yang sekolah umum dapat ijazah, yang punya keterampilan dapat sertifikat. Maka ini menurut saya cara yang bagus, karena santri diberikan pembekalan plus," katanya.
Dan di tempat itu, rata-rata yang mengikuti pelatihan adalah santri dan pelajar Madrasah Aliyah yang dikelola pondok.
Dengan pelatihan life skill yang mumpuni, maka lulusan lanjut Ganjar akan semakin siap terjun ke masyarakat.
"Yang menarik, ada satu kegiatan dimana santri-santri ini datang ke desa-desa untuk ndandani motor warga. Dan itu gratis. Tentu saya berharap ini bisa dilakukan di tempat lainnya," katanya.
Salah satu santri, Ikhwan Mariansyah (17), mengatakan sangat senang dengan pelatihan tambahan di pondok pesantren itu.
Ikhwan mengatakan, hal itu ia dapatkan sejak 2019 lalu.
"Jadi setelah adanya BLK ini, kami dapat keterampilan lain selain mengaji, yakni otomotif, tata busana dan komputer. Tentu ini sangat bermanfaat untuk kami saat lulus nanti," harapnya.
Itulah yang dikatakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat menemui santri yang sedang membengkel tapi masih mengenakan saruung dan peci.***