Kadinkes Jateng Minta Warga Jateng Waspada: Antisipasi Jika Ada Lonjakan Kasus Covid-19

28 Mei 2021, 18:30 WIB
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo Minta Warga Jateng Waspada untuk megantisipasi Jika Ada Lonjakan Kasus Covid-19 /Dok. Humas Pemprov. Jateng

KENDALKU - Kadinkes Jateng, Yulianto Prabowo menghimbau ke warga Jateng untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19.

Kadinkes Jateng, Yulianto Prabowo mengingatkan bahwa ada kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.

Kata Kadinkes Jateng Yulianto Prabowo, hal itu terkait hari ini dan kemarin merupakan masa inkubasi Covid-19 pasca lebaran.

Karena itu, Kadinkes Jateng Yulianto Prabowo meminta kepada warga Jateng untuk tetap siap siaga selama satu minggu kedepan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut ORI Punya Tujuan untuk Perbaikan Pelayanan Publik yang Baik ke Masyarakat: Melakukan OTT

"Hari ini dan kemarin, menurut teori epidemiologi merupakan masa inkubasi adalah 2-14 hari, kalau terjadi penularan memang masa-masa kritis," ujarnya, saat konferensi pers daring, Jumat 28 Mei 2021 siang.

"Maka, satu minggu ke depan kita harus betul-betul waspada dan siap siaga, untuk mengantisipasi apabila ada lonjakan kasus," imbuhnya

Oleh karenanya, pihaknya meminta pemerintah kabupaten atau kota mengaktifkan lagi tempat-tempat rawat Covid-19. Baik itu fasilitas isolasi mandiri, terpusat, ruang rawat dan ICU di rumah sakit.

Yulianto mengatakan, kesiapan itu juga diperuntukan bagi tenaga kesehatan dan penyiapan obat-obatan. Termasuk, alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.

Baca Juga: Hasil MotoGP Mugello 2021: Maverick Vinales Tercepat di FP1

"Kami siap bila dibutuhkan dari teman-teman kabupaten dan kota. Empat belas hari pasca lebaran adalah hari ini, seminggu ke depan kita tetap siaga, namun semoga tidak ada peningkatan ekdponensial lagi," imbuhnya.

Ia menyebutkan, hingga di minggu ke dua puluh, peningkatan jumlah kasus penularan Covid-19, terjadi di beberapa kabupaten atau kota. Namun, ada beberapa di antaranya yang mencatatkan penurunan kasus penularan.

Di antara yang mencatatkan penurunan kasus adalah, Kabupaten Semarang, Klaten, Magelang dan Blora.

"Cukup banyak yang meningkat, yang meningkat di antaranya Kota Semarang, Demak, Kendal, Kabupaten Tegal, Karanganyar, Wonogiri, Purbalingga, Kudus, Pati, Grobogan dan Jepara," sebut Yulianto.

Baca Juga: Nissa Sabyan Diterawang Denny Darko Soal Pernikahannya dengan Ayus: Kalau Mereka Waras, Gak Akan Ada

Terkait kasus penularan Covid-19 di Kudus, Yulianto mengatakan tingkat keterisian ruang rawat inap telah mencapai 90 persen.

Oleh karenanya, Dinkes Provinsi Jateng menyiapkan langkah untuk merelaksasi kondisi itu. Di antaranya, menyiagakan rumah sakit di sekitar Kudus untuk dapat menerima rujukan pasien.

Yulianto menjelaskan, saat ini telah menugaskan Rumah Sakit Wongso Negoro (RSWN) di Semarang untuk dapat merawat pasien dari Kudus dan sekitarnya.

Selain itu, pihaknya juga melatih tenaga kesehatan yang ada di dua rumah di Kudus, yakni RSUD Loekmono Hadi dan Rumah Sakit Mardi Rahayu.

Baca Juga: VIRAL Ojol Lepas Pakaian dan Diberikan ke ODGJ yang Telanjang, Netizen: The Real Orang Kaya

"RSUD Loekmono Hadi juga meningkatkan tempat tidur hampir dua kali lipat. Rumah Sakit Mardi Rahayu juga melakukan hal serupa dan peningkatan kapasitas sumberdayanya juga kita latih untuk merawat di ruang isolasi atau di intensive care unit," urainya.

Ia juga menegaskan, seluruh lini rumah sakit di Jateng siap menangani pasien Covid-19. Yulianto memaparkan, jumlah rumah sakit lini pertama ada 13 unit, lini dua 63 unit dan rumah sakit lini ke tiga berjumlah 162 unit.

Yulianto menjelaskan, pembagian lini tersebut berdasarkan tingkat keparahan pasien yang dapat dirujuk, di fasilitas tersebut.

Contohnya, rumah sakit lini satu diharapkan bisa merawat mereka dalam kondisi kritis. Sedangkan, kalau mereka yang sakit sedang atau ringan, dapat dirawat di rumah sakit lini satu atau dua.

Baca Juga: Setelah Telkomsel, Dua Operator di Indonesia ini Akan Mendukung Jaringan 5G, ini Pembagian Blok Frekuensinya!

"Semua rumah sakit harus melayani rumah sakit dari mana saja. Tidak boleh misal rumah sakit Kariadi hanya orang Semarang, atau RSWN hanya layani yang Semarang. Jangan takut kalau BOR (Bed Occupancy Reate) tinggi dianggap jelek," pungkas Yulianto.

Demikian berita mengenai Kadinkes Jateng, Yilianto Prabowo yang meminta warga Jateng untuk waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19.***

Editor: Fahmi Syaiful Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler