Network
KENDALKU - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana akan melakukan perjalanan kenegaraan ke Israel, Tepi Barat, dan Arab Saudi Juli mendatang.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga akan menemui Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman selama acara KTT di Jeddah ungkap salah seorang pejabat senior Gedung Putih seperti dilansir dari thenationalnews.com
Kunjungan itu akan ditujukan untuk memperkuat hubungan kemitraan Amerika Serikat dengan Arab Saudi pada saat Joe Biden berusaha menemukan cara untuk menurunkan harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat, sebagaimana dilansir dari thenationalnews.com pada Selasa 14 Juni 2022 waktu setempat.
Sebelumnya, rencana kunjungan Joe Biden ke Arab Saudi dan Israel sempat ditunda dari akhir Juni ke Juli. Gedung Putih juga merencanakan perjalanan yang lebih luas ke Timur Tengah bulan depan ungkap salah seorang pejabat senior Amerika Serikat.
Baca Juga: Rusia Luncurkan Perang Donbas, Milisi Rusia Mulai Merangsek Ke Wilayah Sisi Timur Ukraina
Dan kabar ini mengakhiri spekulasi berbulan-bulan tentang rencana kunjungan Joe Biden ke Timur Tengah yang sempat timbul tenggelam.
Kunjungan kenegaraan Joe Biden akan dilaksanaan antara 13-16 Juli mendatang dan akan melibatkan beberapa pejabat penting di pemerintahan Amerika Serikat menurut pejabat tersebut yang enggan disebutkan namanya.
Kunjungan pertama Joe Biden akan dimulai dari Israel ungkap pejabat tersebut.
"Ini akan menjadi kunjungan pertama Presiden Biden ke negara itu sebagai presiden, dan itu terjadi hampir 50 tahun setelah kunjungan pertamanya ke Israel sebagai senator muda” ungkap pejabat tersebut dilansir dari thenationalnews.com
Sementarai itu dalam sebuah pernyataan yang merinci jadwal presiden, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Joe Biden akan bertemu dengan para pemimpin Israel untuk membahas keamanan, kemakmuran, dan peningkatan integrasi Israel ke wilayah yang lebih luas.
Setelah pembicaraannya di Israel, presiden akan menuju ke Tepi Barat yang diduduki, Palestina untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan pejabat Palestina lainnya.
“Presiden Biden berharap untuk menegaskan kembali komitmen seumur hidupnya untuk solusi dua negara dan untuk membahas cara-cara di mana kita dapat menyalakan kembali cakrawala politik” ungkap Jean Pierre
“Juga untuk dapat memastikan ukuran kebebasan, keamanan, kemakmuran, dan martabat yang sama bagi orang Israel dan Palestina," ucap Jean Pierre.
Setelah kunjungannya ke Tepi Barat, Biden akan melakukan perjalanan ke Jeddah, Arab Saudi, di mana ia akan menghadiri KTT Dewan Kerjasama Teluk ditambah Mesir, Irak dan Yordania yang juga dikenal sebagai GCC+3.
Pada pembicaraan presiden di Jeddah, Jean-Pierre mengatakan Presiden Joe Biden akan membahas berbagai masalah bilateral, regional dan global dengan rekan-rekannya.
"Ini termasuk dukungan untuk gencatan senjata yang dimediasi PBB di Yaman, yang telah menyebabkan periode paling damai di sana sejak perang dimulai tujuh tahun lalu," kata juru bicara itu.
"Dia juga akan membahas cara untuk memperluas kerja sama ekonomi dan keamanan regional, termasuk inisiatif infrastruktur dan iklim yang baru dan menjanjikan, serta mencegah ancaman dari Iran, memajukan hak asasi manusia, dan memastikan energi global dan ketahanan pangan," ungkap Karine Jean-Pierre menambahkan.
Jean-Pierre menambahkan bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden sangat menghargai kepemimpinan Raja Salman dan undangannya dan menantikan kunjungan penting ini ke Arab Saudi.
Karena Arab Saudi telah menjadi mitra strategis Amerika Serikat selama hampir delapan dekade lamanya. ***
