Tunjukan Kartun Nabi Muhammad di Charlie Hebdo, Samuel Paty Tewas di Tangan Muridnya

30 Oktober 2020, 11:57 WIB
Ilustrasi Samuel Paty dipenggal oleh seorang remaja 18 tahun. /Pixabay/PublicDomainPictures


KENDALKU - Seorang guru sejarah dan geografi Prancis, Samuel Paty harus tewas di tangan muridnya sendiri yang bernama Abdullakh Anzorov.

Samuel Paty tewas usai saat mengajar kebebasan berekpresi, dirinya menunjukan kalikatur Nabi Muhammad SAW yang diterbitkan majalah satire Prancis, Charlie Hebdo.

Dalam video YouTube dari channel ISLAM Di Negri Barat berjudul KEPALA SEORANG GURU DIPENGGAL DI PERANCIS GEGARA KARIKATUR NABI MUHAMMAD SAW YANG DIPAJANGNYA, Samuel Paty kala itu meceritakan pada 2015 lalu, majalah Charlie Hebdo pernah menjadi sasaran terorisme. Sebanyak 12 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Macron Hina Islam, Arie Untung Buang Koleksi Brand Prancis dari Lemari

Sambil mengajar, Samuel Paty menunjukan kartun bergambar Nabi Muhammad SAW.

Sosok Nabi Muhammad SAW menjadi sosok penting dalam islam dan tidak boleh digambarkan.

Hal itu yang memicu kemarahan Abdullakh Anzorov dan kemudian mengikuti Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 usai pulang dari sekolah.

Baca Juga: Pembakaran Halte Sarinah Dilakukan secara Teroganisir, Narasi Newsroom Kantongi Foto Pelaku

“Pelaku kemudian menyerang dengan cara melukai kepala Samuel Paty dengan pisau lalu memenggal kepala Samuel Paty dan berteriak Allahu Akbar,” kata narator video.

Tidak berhenti di situ, pelaku yang berusia 18 tahun tersebut mengunggah foto korban ke twitter dan melampiaskan kekesalannya pada Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Abdullakh Anzorov diketahui adalah remaja asal Moskov yang memiliki izin tinggal selama 10 tahun di Prancis sejak 2020.

Kemudian polisi datang dan menembak mati Abdullakh Anzorov karena gagal melakukan perintah untuk mengangkat tangan saat diminta petugas.

Baca Juga: Ucapan Macron Hina Islam, Muhammadiyah: Pelecehan Tokoh Suci Agama Apapun Tidak Bisa Ditolelir

Dia juga menunjukkan senjata berupa pisau dan air softgun serta menunjukkan tindakan mengancam.

Mengertahui kejadian tersebut, Pemerintah Arab mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Samuel Paty.

Pada 18 Oktober 2020, masyarakat Prancis berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada Samuel Paty dan menyerukan kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Ucapan Macron Hina Islam, AHY Minta Indonesia Tegas Panggil Dubes Perancis

Presiden Prancis, Emmanuel Macron pun ikut bertindak. Dia bersikukuh tak akan melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun bergambar nabi Muhammad.

Karena tindakan Marcon tersebut, Prancis kini dikecam oleh umat muslim di berbagai belahan dunia.

Bahkan, gerakan untuk memboikot produk asal Prancis juga sudah dilakukan oleh perorangan maupun secara lembaga di berbagai belahan dunia. ***

Editor: Ade Lukmono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler