KENDALKU – Kemashyuran batik dikenal sampai luar negeri, bahkan tak jarang orang luar negeri mengenakan batik.
Salah satunya adalah apa yang diperlihatkan oleh Ibu Negara Turki Emine Erdogan, mengenakan masker batik tulis berbahan sutera khas Yogyakarta.
Dengan warga sogan batik masker Emine Erdogan bermotif parang khas tradisional Jawa.
Masker tersebut nampak serasi menempel di wajah Emine, tanpa mengurangi kewibawaannya.
Baca Juga: HRS Tidak Bisa Penuhi Panggilan Polda Alasan Kesehatan
Seperti dilihat dari laman instagram Emine Erdogan @emineerdogan, momen itu terabadikan saat sang ibu negara menerima kunjungan Ibu Negara Nigeria, Hadja Aissata, di Komplek Istana Kepresidenan Cumhurbakan Külliyesi, Kota Ankara belum lama ini.
Istri Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut memang dikenal begitu menyukai koleksi tekstil tradisional.
Di ketahui jika masker batik yang digunakan Emine Erdogan adalah hadiah dari Duta Besar RI untuk Republik Turki kepada Presiden Erdogan yang disampaikan pada Agustus 2020 dalam rangka HUT ke-75 kemerdekaan RI sekaligus perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki.
“Semula kita merencanakan menyelenggarakan sejumlah kegiatan peringatan HUT ke-75 RI dan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki. Namun karena adanya wabah, kita harus berinovasi," ungkap Koordinator Fungsi Polpensosbud KBRI Ankara, Dion Swasono belum lama ini.
Baca Juga: Di Jawa Paling Seru, AHY Targetkan Demokrat Rebut 50 Persen Kemenangan di Pikada Serentak
Dengan mengirimkan masker batik tulis sutera, KBRI Ankara merayakan keduanya dengan cara yang elegan, yaitu mempromosikan batik sekaligus menunjukkan sensibilitas terhadap kebutuhan protokol kesehatan.
"Inisiatif mengirimkan masker batik tulis sutera tersebut adalah sebagai bentuk promosi batik tulis yang juga memenuhi kebutuhan penerapan protokol kesehatan saat ini," sebutnya.
Tak hanya Ibu Negara Turki, masker batik tulis berbahan sutera itu rupanya dikenakan oleh sejumlah menteri kabinet dan tokoh politik Turki. Hal itu terlihat dalam berbagai acara kenegaraan dan diplomatik di Turki dalam beberapa bulan terakhir. ***