Struktur Sosial dan Kekerabatan Suku Toraja, Ada Tana' Bulaan, Bassi, Karurung dan Kua-kua

- 13 September 2021, 10:15 WIB
Struktur Sosial dan Kekerabatan Suku Toraja/Instagram/@tana_toraja.id
Struktur Sosial dan Kekerabatan Suku Toraja/Instagram/@tana_toraja.id /
 
KENDALKU - Sima struktur sosial dan kekerabatan Suku Toraja yang kini dilirik oleh banyak orang karena tradisinya.
 
Suku Toraja diketahui mempunyai beragam struktur sosial dan kekerabatan yang unik dan tak dimiliki olh daerah lain.
 
Ada Tana' Bulaan, Bassi, Karurung dan Kua-kua merupakan bagian dari struktur sosial dan kekerabatan dari Suku Toraja.
 
 
Suku Toraja adalah sekelompok masyarakat yang mendiami daerah utara di Sulawesi selatan. 
 
Suku Toraja juga dikenal masih menjunjung tinggi adat serta budaya nenek moyang mereka.
 
Struktur sosial masyarakat Suku Toraja terbentuk dari komunitas yang berintikan keluarga-keluarga menurut garis keturunan. 
 
Suku Toraja menganut sistem kekerabatan campuran, yaitu dari garis keturunan ayah dan ibu, serta ayah atau ibu. 
 
 
Hal ini dilakukan karena Suku Toraja mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya adalah: status kebangsawanan, harta kekayaan, jabatan, dan sebagainya. 
 
Dalam perkembangannya, kekerabatan melahirkan tingkatan-tingkatan sosial. Masyarakat Suku Toraja menyebutnya dengan nama tana'. 
 
Berikut struktur sosial yang ada di dalam Suku Toraja: 
 
1. Tana’ Bulaan (Tingkatan Emas)
 
Tana’ Bulaan adalah kasta keturunan bangsawan. Mereka biasanya menjabat sebagai ketua atau perangkat adat, termasuk Puang, Pong, Ma’dika, Sokko Kayu, Siambe’, dan Si Indo.
 
Golongan bangsawan ini sejak dulu memegang peranan dan kekuasaan di dalam masyarakat. Mereka juga menguasai tanah pertanian dan peternakan. Kapa’ (mahar pernikahan yang harus dibayar setelah terjadi perceraian) berjumlah 6—12 ekor kerbau.
 
2. Tana’ Bassi (Tingkatan Besi)
 
Tana’ bassi adalah kasta keturunan bangsawan menengah. Tingkatan ini dikenal juga dengan nama Tomakaka. 
 
Mereka biasanya menduduki jabatan sebagai pembantu di dalam lembaga adat. Di antaranya sebagai Anak Patalo/Tobara dan To Parenge’. Kapa’ pernikahan golongan ini berjumlah 4—8 ekor kerbau.
 
3. Tana’ Karurung (Tingkatan Ijuk/Enau)
 
Tana’ Karurung adalah kasta masyarakat biasa atau orang merdeka. Mereka biasanya menjabat petugas atau pembina sebagai Indo’ Padang (kepala dusun) dengan gelar To Indo’. 
 
Umumnya mereka menjadi buruh tani pada keluarga bangsawan karena mereka tidak memiliki lahan pertanian. Kapa’ pernikahannya berjumlah 2—4 ekor kerbau.
 
4. Tana’ Kua-Kua (Tingkatan Rumput)
 
Tana’ kua-kua adalah kasta hamba sahaya atau keturunannya. Kasta ini dikenal juga dengan nama to ma’ pariu. 
 
Artinya, orang yang disuruh bekerja atau mengolah tanah pertanian yang kehidupannya bersama keluarganya dijamin oleh tuannya.  Mereka hanya berhak mengerjakan tugas tomebalun (orang yang menyelenggarakan urusan jenazah yang masih berada di dalam rumah). 
 
Golongan ini wajib mengabdi sepenuhnya kepada tana’ bulaan dan tana’ bassi. Tana’ bulaan dan tana’ bassi pun mempercayai mereka karena sumpah turun-menurun.
 
Itulah sedikit informasi tentang Struktur Sosial dan Kekerabatan Suku Toraja, yang sampai sekarang masih mereka anut.***
 

Editor: Fahmi Syaiful Akbar

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah