Merasa Bangga, Ahmad Bahar Akan Terbitkan Buku Khusus Kopi Salatiga dengan 7 Bahasa di Dunia

- 24 Maret 2021, 19:45 WIB
Ahmad Bahar saat menikmati Kopi Salatiga di Benteng Hock Satlantas Kota Salatiga. /Dok protokol dan komunikasi pimpinan Setda Salatiga
Ahmad Bahar saat menikmati Kopi Salatiga di Benteng Hock Satlantas Kota Salatiga. /Dok protokol dan komunikasi pimpinan Setda Salatiga /
 
KENDALKU - Salah satu tim jelajah kopi nusantara, Ahmad Bahar mengungkapkan kebanggaannya setelah menikmati kopi di Salatiga.
 
Kebanggaan Ahmad Bahar tersebut akan disalurkan dengan cara menulis buku dalam tujuh bahasa di dunia.

Kata Ahmad Bahar, hal itu dia lakukan karena kebanggaannya atas kopi Salatiga dan sebagai ucapan terimakasih atas penerimaan Wali Kota Salatiga beserta jajaran Forkopimda.

Kedatangan Ahmad Bahar dengan timnnya untuk menjelajah kopi nusantara di Salatiga disambut hangat di Benteng Hock Satlantas Polres Salatiga.

Baca Juga: Resmi Diluncurkan oleh Polres Kendal, Inilah Penerapan ETLE Tilang Elektronik di Kabupaten Kendal

Baca Juga: Kode Redeem Mobile Legends (ML) Terbaru 24 Maret 2021, Klaim Hadiahnya Tahap 1

"Luar biasa dan bisa membuat kami terharu, di Kota Salatiga ini kami diterima dan dihadiri oleh pejabat pemerintah pada kegiatan jelajah kopi nusantara ini," ungkapnya.

Ahmad Bahar mengaku bahwa selama menjelajah ke berbagai daerah, baru di Kota Salatiga pihaknya disambut langsung oleh Wali Kota, Ketua DPRD, Kapolres dan jajaran Forkopimda lainya.

"Raja kopi Salatiga," ungkap Ahmad bahar saat menikmati kopi pada Selasa, 23 Maret 2021.

Menurutnya, pembuatan buku itu bertujuan agar pecinta kopi di seluruh dunia mau merasakan nikmatnya kopi di Salatiga.

Ahmad menyebut bahwa dirinya adalah seorang penulis yang berlatar belakang sastra arab. Maka salah satu bukunya akan diterjemahkan dalam bahasa arab.

Dia melanjutkan, anaknya yang akan menerjemahkan dalam bahasa Korea.

"Kalau nanti bukunya diletakkan di berbagai bandara luar negeri, saya yakin foto pak Wali Kota, Yulianto akan sampai ke Israel," pungkasnya sambil memohon doa restu.

Berdasarkan keterangan yang diterima Kendalku, tim penjelajah kopi nusantara itu terdiri atas penulis, jurnalis, youtuber dan peneliti.

Fokus tim penjelajah kopi terseut adalah membuat konten youtube, berita kopi yang telah dijelajahi, dan menulis buku ensiklopedia kopi nusantara.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire Terbaru Hari Ini 2021, Segera Tukar dan Dapatkan Bonus Gamenya

Baca Juga: Live Streaming Persib Bandung vs Bali United Piala Menpora 2021di Indosiar Hari ini!

Sebagai penulis, Ahmad bahar mengaku memilih kota-kota yang memiliki keunggulan atau destinasi kopi.

"Destinasi kopi ini maksudnya bisa memiliki kebun kopi, tradisi ngopi atau daerah yang memiliki kafe yang unik," tandasnya

Sementara itu, Wali Kota salatiga, Yuliyanto menyatakan bersama tim penjelajah kopi nusantara, dia berharap agar kopi salatiga semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Maka dari itu, pihaknya mengajak UMKM untuk berinovasi dalam memasarkan produk, khususnya kopi Salatiga.

"Kopi telah menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomi sejak jaman dulu," kata Yulianto

Dia menambahkan, kopi juga sudah menjadi gaya hidup bagi para penikmat kopi di semua lapisan masyarakat.

Terlebih, lanjutnya, sejak abad ke-17, Kota Salatiga yang bertempat di ketinggian 400 hingga 800 mdpl telah menjadi lumbung kopi khususnya kopi robusta di nusantara.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Ini Jika Kamu Lakukan Membuat Orang Lain Tertarik, Sangat Mudah Dipraktekan

Baca Juga: Sambut Hardiknas, Disdikbud Kendal Adakan Lomba Pembuatan Film Edukasi, Total Hadiah 15 juta!

Oleh karena itu, Yulianto berharap agar komunitas pecinta kopi di Kota Salatiga terus bergerak dalam membranding kopi Salatiga.

Yulianto dan Ahmad memberikan apresiasi penuh terhadap Kapolres Kota Salatiga, AKBP Rahmad hidayat yang telah menjadikan Benteng Hock yang ada di lingkungan Kantor Satlantas Polres Salatiga sebagai destinasi cagar budaya di Kota salatiga.

Itulah rencana Ahmad Bahar karena kebanggaannya telah menikmati kopi di Salatiga. Dia akan menuliskan buku tentang kopi dengan tujuh bahasa di dunia.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x