Hal itu dapat menyebabkan kesenjangan yang sangat luar biasa, menurut penelitian Forum Ekonomi Dunia (WEF).
“Covid-19 telah mempercepat kedatangan masa depan pekerjaan,” ujar Saadia Zahidi, selaku Direktur Manajer WEF dikutip Pikiran.Rakyat-Tasikmalaya.com dalam Reuters.
Baca Juga: Takluk di Kandang Lazio, Pelatih Borussia Dortmund Lucien Favre Akui Pemainnya Payah
Survei yang dilakukan terhadap 300 perusahaan global, menemukan bahwa empat dari lima eksekutif bisnis akan mempercepat rencana digitalisasi pekerjaan.
Selain itu juga, akan melakukan penerapan teknologi baru dalam pekerjaannya, membatalkan perolehan pekerjaan yang dibuat sejak krisis keuangan 2007- 2008.
Kabar baiknya dari perubahan tersebut adalah akan munculnya sekitar 97 juta pekerjaan di ekonomi perawatan.
Baca Juga: Tanpa Cristiano Ronaldo Juventus Tetap Menakutkan, Permalukan Dynamo Kiev di Kandang Sendiri
Di industri teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), dan kreator konten.
"Tugas-tugas dimana manusia diatur untuk mempertahankan keunggulan komparatif mereka termasuk mengelola, menasihati, membuat keputusan, menalar, berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.
Permintaan akan meningkat untuk pekerja yang dapat mengisi pekerjaan ekonomi hijau, data mutakhir dan fungsi AI.