Teddy Gusnaidi Sindir Sikap Lembek Anies Baswedan pada FPI, Karena Butuh Suara Pilkada

- 22 November 2020, 12:45 WIB
Teddy Gusnaidi (kanan) sentil kepala daerah, seperti Anies Baswedan (kanan), dan calon kepala daerah yang melempem menindak FPI.
Teddy Gusnaidi (kanan) sentil kepala daerah, seperti Anies Baswedan (kanan), dan calon kepala daerah yang melempem menindak FPI. /

KENDALKU - Tindakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terhadap Front Pembela Islam (FPI) belakangan ini dianggap lembek.

Pasalnya, Annies Baswedan justru langsung mendatangi Habib Rizieq setibanya Imam Besar FPI itu di Indonesia. Padahal, baru saja bandara Internasional Soekarno-Hatta hingga Petamburan dibuat lumpun karena kerumunan massa simpatisan Habib Rizieq.

Sementara denda Rp50 juta saat acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Habib Rizieq yang mengundang kerumunan massa juga dianggap beberapa orang sebagai basa-basi saja, karena tidak melakukan pencegahan sebelum kerumunan terjadi.

Yang terbaru adalah melempemnya Anies Baswedan ketika banyaknya baliho tak berizin bergambar Habib Rizieq di DKI Jakarta. Anies dianggap tidak berani memerintahkan Satpol PP menertibkan baliho tersebut sehingga Pangdam Jaya yang turun tangan.

Baca Juga: Setuja Pemilih Belum Rekam E-KTP Jelang Pilkada 2020

Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi menilai tindakan Anies Baswedan tersebut karena Anies masih membutuhkan suara FPI untuk Pilkada.

Demi meraup suara, kelompok-kelompok yang dianggap intoleran dibiarkan subur.

“Kenapa para kepala daerah dan calon kepala daerah tidak berani menyatakan perang terhadap kelompok intoleransi yg mengatasnamakan agama?

Ya karena mereka butuh suara kelompok tsb untuk pilkada.

Halaman:

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x