Pendaftar Kartu Prakerja Membludak, 43,3 Juta Pendaftar 5,6 Juta Terverifikasi Menerima Rp 3,5 Juta

- 16 November 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi // Kartu Prakerja
Ilustrasi // Kartu Prakerja /Prakerja

KENDALKU - Jumlah pendaftar Kartu Prakerja sudah mencapai seperempat jumlah usia produktif di Indonesia. Ada 43,3 juta dari 183 juta orang.

Namun setelah verifikasi hanya 5,6 juta orang saja sebagai penerima manfaat Kartu Prakerja.

Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengatakan, membludaknya pendaftar menunjukkan besarnya kepercayaan masyarakat pada program pemerintah ini.

“Dalam 7 bulan terjaring 5,6 juta penerima manfaat setelah melalui proses verifikasi dan randomisasi yang dilakukan dalam 11 angkatan,” ujar Edy Priyono di Jakarta, Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Kirim Surat ke Habib Rizieq, Anies Baswedan: Hanya DKI Yang Proaktif Mengingatkan Protokol Kesehatan

Kartu Prakerja merupakan program baru yang diminati dan tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

"Program ini sempat tersendat pada awal pelaksanaan, namun pengelola melakukan perbaikan setelah mendapat masukkan dari berbagai pihak,” katanya.

Kartu Prakerja merupakan program “end to end” yang dijalankan secara digital dan dari sisi proses sangat efisien.

Ada tiga nilai lebih lainnya dari program Kartu Prakerja. Pertama, Kartu Prakerja terbukti mendorong kebekerjaan. Catatannya, dari peserta Kartu Prakerja yang pada saat mendaftar berstatus belum bekerja, 30 persen di antaranya berubah status menjadi pekerja (termasuk wirausaha).

Baca Juga: Wagub DKI: Habib Rizieq Bayar Denda Tunai, Belum Tahu Anies Baswedan Dipanggil Polri

“Data ini didapatkan melalui tiga kali survei,” kata Edy.

Kartu Prakerja juga mendorong adanya inklusi keuangan, terutama bagi 27 persen atau 672.000 orang yang tidak punya rekening bank atau e-wallet. Hal ini terkait dengan pembayaran insentif yang dilakukan melalui transfer bank atau e-wallet.

Ketiga, Kartu Prakerja mampu mendorong kewirausahaan. Jumlah ini terus meningkat menjadi 18 persen pada survei kedua dan 25 persen pada survei ketiga.

“Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pertumbuhan peserta yang berwirausaha tidak semata-mata karena dampak COVID-19,” kata Edy.

Baca Juga: Datang di Acara Nikahan Putri Habib Rizieq, Polisi Panggil Anies Baswedan

Kartu Prakerja merupakan program peningkatan kompetensi melalui bantuan biaya pelatihan, dengan paket pelatihan mayoritas bersifat tatap muka. Dalam program ini ada insentif pascapelatihan sebesar Rp500.000.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, desain program diubah menjadi semi bansos, sehingga komponen insentifnya menjadi jauh lebih besar, yaitu Rp2,4 juta.

Adapun Kartu Prakerja resmi menjadi bagian dari klaster Perlindungan Sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan alokasi anggaran Rp20 triliun dan target penerima manfaat sebanyak 5,6 juta orang. ***

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah