KENDALKU - Pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron ditanggapi oekh Wakil Presiden Maruf Amin terkait terorisme yang menyangkutkan dengan agama.
Pernyataan Macron, mwmbuat gejolak aksi protes di berbagai negara berpenduduk Islam, termasuk Indonesia.
Menurut Maruf Amin, pernyataan Macron tidak bisa dibenarkan, sebab tidak ada satu agama pun yang tentu menoleransi terorisme.
Baca Juga: Hasil Survei KPK: 82,3 Persen Pilkada Didanai, Kebanyakan Pengusaha
"Tidak ada satu agama pun yang mendiamkan tindak terorisme dan kekerasan terhadap umat beragama," kata Wapres, melansir Antara, Jumat 5 November 2020.
Dia juga sependapat dengan pernyataan tegas Presiden Jokowi yang tidak ada keterkaitan antara terorisme dengan agama.
" Oleh karena itu, agama adalah agama, (sementara) terorisme adalah terorisme. Jadi sebenarnya hal yang itu juga bisa menimbulkan kemarahan dari banyak pihak," kata Maruf Amin
Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Pakai WhatsApp
Kebebasan berekspresi, menyampaikan pendapat, memang menjadi bagian dari demokrasi dunia, namun hendaknya tidak mencederai kehormatan dan kesucian nilai dan simbol agama.
"Berekspresi itu tidak boleh mencederai kehormatan dan kesucian nilai-nilai dan simbol agama, karena itu sekali lagi tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan," tegas Ma'ruf.
Pernyataan Macron tersebut dilontarkan setelah terjadi dua aksi terorisme yang dipicu oleh polemik kartun Nabi Muhammad di Prancis.
Baca Juga: Tok ! Agung Firman Sampurna Ketua PBSI 2020-2024
Aksi protes terhadap Presiden Prancis muncul setelah Macron menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia.
Presiden Joko Widodo juga mengecam keras pernyataan Macron itu, dengan mengatakan ucapan Presiden Prancis telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi. ***