Termasuk negara Rusia yang mengklaim berhasil vaksinasi Covid-19 pada rakyatnya juga tidak terlihat jelas.
“Jangan-jangan vaksinnya, vaksin politik, apa yang dimaksud vaksin politik? adalah untuk menunjukan kalau negara saya kuat,” jelas Saleh Daulay.
Baca Juga: Fadli Zon Adu Argumen Soal Hoaks dengan Staf Ahli Kemenkominfo
Jika pemerintah masih nekat vaksinasi November, akan timbul persoalan baru yakni pengadaan vaksin secara massal dalam waktu singkat.
Saleh Daulay mengkalkulasi, di mana target pemerintah ada 160 juta orang yang akan di vaksin dari 270 juta rakyat Indonesia.
Muncul pertanyaan kembali dari dia, berapa kali injeksi atau suntik untuk satu orang akan keefektifan vaksin nantinya.
Baca Juga: Fadli Zon: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Kelinci Percobaan Vaksin
“Kalau dua kali injeksi berarti 320 juta vaksin yang diproduksi. Sanggupkah kita produksi itu? Biofarma jelas kapasitas enggak mumpuni dan enggak sanggup,” katanya.
Alternatif impor negara lain juga akan berlomba dengan negara-negara lain yang mengejar vaksin Covid-19.
“Ini formulasi proyeksinya seperti apa? Untuk menghasilkan 160 juta vaksin minimal atau 320 juta kalau dua kali injeksi. Lalu berapa lama pengadaanya, kalau satu dua tahun itu akan muncul perdebatan,” tukas dia. ***