Indonesia Borong Rafale dan Next Kapal Selam dan Prancis Baru Nyadar Indonesia adalah Raksasa Kawasan Regional

- 11 Februari 2022, 13:58 WIB
Kapal selam scorpene, Indonesia Borong Rafale dan Next Kapal Selam dan Prancis Baru Nyadar Indonesia adalah Raksasa Kawasan Regional
Kapal selam scorpene, Indonesia Borong Rafale dan Next Kapal Selam dan Prancis Baru Nyadar Indonesia adalah Raksasa Kawasan Regional /Naval News

Namun kini berbeda selain ada rayuan yang dilakukan oleh Jakarta (Istana) pada grup Prancis seperti Airbus Group, Dassault Aviation, Thales, Safran, DCNS, Nexter, Renault Trucks Defense dan lainnya mulai berpengaruh.

Terutama karena anggaran pertahanan di Eropa terus menyusut meskipun ada persenjataan global, khususnya di Asia.

Kelompok-kelompok ini semakin mempertaruhkan pertumbuhan mereka di negara-negara berkembang yang terkenal ini, termasuk Indonesia, yang ingin memodernisasi peralatan tentaranya.

Jadi, Thales, yang hadir selama hampir empat puluh tahun, memperkirakan lebih dari 500 juta euro dalam peluang bisnis (sipil dan militer) dalam lima tahun ke depan. Menurut informasi La Tribune, Direktorat Jenderal Persenjataan (DGA) juga telah mengirimkan atase senjata kembali ke Jakarta,

Penguatan pertahanan, prioritas Indonesia

Membangun kembali pertahanan negara adalah yang pertama dari sembilan prioritas agenda Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Presiden Jokowi akan memperkuat pertahanan negara untuk memastikan keutuhan wilayah Nusantara dan dengan memantapkan dirinya sebagai kekuatan maritim regional.

Oleh karena itu keinginan untuk meningkatkan anggaran pertahanan untuk mencapai 1,5% dari PDB pada tahun 2019 mencapai 20 miliar dolar (terhadap 7 miliar saat ini).

Karena Indonesia memiliki kebutuhan nyata untuk memodernisasi tentaranya. “Mereka perlu mereformasi industri pertahanan mereka, kami diingatkan di Paris. Kita harus memikirkan jangka menengah” di negara ini sebut La Tribune.

Kebutuhan akan senjata dan alat pertahanan Indonesia ini terjawab dengan adanya Prancis yang beberapa tahun lalu sakit hati dengan Australia, mungkinkah ini balasan Prancis terhadap Australia dengan menjalin cinta dengan Indonesia?. ***

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x