Baca Juga: Berantas Tambang Ilegal, Pemprov dan Polda Jateng Bentuk Satgas Puser Bumi
Tertinggi terjadi pada 20 dan 22 Desember, yakni masing-masing terjadi 14 kasus kejahatan.
Sementara pada 18 Desember terjadi lima kasus kejahatan, 19 Desember 5 kasus, 21 Desember tujuh kasus, dan 23 Desember delapan kasus kejahatan.
“Polisi akan bertindak tegas terhadap semua pelaku kejahatan. Apalagi sampai mengganggu ketertiban masyarakat,” tandas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, mewaspadai meningkatnya aksi kriminalitas pada masa Nataru.
Baca Juga: Jelang Nataru, Polda Jateng Siapkan 76 Pos Pengamanan Di Kawasan Wisata
Kenaikan harga sejumlah bahan pangan serta mobilitas masyarakat yang mulai berjalan normal berpotensi mengundang pelaku kejahatan untuk beraksi kembali.
"Dulu penjahat takut karena masyarakat tinggal di rumah saja karena penerapan PPKM yang ketat. Saat ini 80 persen kegiatan masyarakat sudah berjalan normal. Ini harus diwaspadai karena pelaku kriminal pastinya sudah melihat peluang untuk beraksi lagi," kata Luthfi.
Untuk itu, dia memerintahkan jajaran Reskrim untuk lebih aktif menghidupkan Kring Serse di wilayahnya.
Baca Juga: Komisaris PSIS Semarang Junianto Melakukan Kunjungan Ke Dirbinmas Polda Jateng, Ada Apa?
Penggunaan senjata dilaksanakan secara tegas namun terukur sesuai aturan.