Aktivis lingkungan hidup telah berupaya untuk menyebarkan pesan anti-palm oil pada anak muda Indonesia.
Mereka dianggap lebih terbuka terhadap panggilan global via internet dan media sosial untuk memerangi perubahan iklim.
"Ini membuat kita lebih mendesak untuk menyeimbangkan informasi di luar sana," ungkap Toggar Sitanggang, wakil ketua asosiasi minyak kelapa sawit Indonesia (GAPKI) memberitahu Reuters.
"Kita perlu menyebarkan informasi positif di antara remaja-remaja ini dan membuat mereka lebih mempertanyakan informasi yang mereka peroleh," sambungnya.
Industri minyak kelapa sawit raksasa di Indonesia, yang sudah lama menjadi target kelompok hijau global, memperlemah pertahanan di dalam negeri seiring dengan meningkatnya sentimen anti-palem di kalangan generasi muda Indonesia yang sadar lingkungan.***