Network
KENDALKU – Pesawat Jet komersial Pakistan International Airlines (PIA) dari Islamabad menjadi pesawat komersial asing pertama yang mendarat di Bandara Kabul, Afghanistan semenjak negara ini dikuasai oleh pemerintahan Taliban.
Pesawat Jet tersebut mendarat pada Senin, 13 September 2021 kemarin, dan tidak bisa langsung dipastikan apakah penerbangan ini digolongkan sebagai penerbangan komersial biasa atau khusus.
Seorang juru bicara PIA mengatakan bahwa pada akhir pekan itu Pesawat Jet tersebut ingin melanjutkan jasa komersial reguler, sebagaimana sebelumnya penerbangan antar dua ibukota ini sering dioperasikan.
Semenjak Afghanistan dikuasai kelompok Taliban satu bulan lalu, Balai penumpang, jembatan udara dan infrastruktur teknis di Bandara Kabul mengalami kerusakan parah.
Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu, membuat ribuan orang menyerbu bandara dengan harapan bisa melarikan diri.
Kelompok politik dan agama yang ultrakonservatif ini berusaha keras agar bandara bisa beroperasi kembali dengan bantuan teknis dari Qatar dan negara lainnya.
Qatar Airways sendiri pada 3 September lalu mengoperasikan beberapa penerbangan charter dari Kabul untuk membawa sebagian besar orang asing dan penduduk Afghanistan.
Penerbangan komersial akan menjadi tes kunci untuk kelompok, yang menjadi janji untuk warga Afghanistan bisa meninggalkan negara dengan bebas menggunakan dokumen.
Usai PIA mendarat kemarin, para anggota Taliban pun terlihat berpatroli di dekat pesawat.
Salah seorang jurnalis dari kantor berita AFP mengatakan, hanya ada beberapa orang dan para kru didalam pesawat yang baru mendarat tersebut.
Pesawat jet PIA melakukan penerbangan kembali ke Islamabad tak lama setelah mendarat di Bandara Kabul pada Senin kemarin.
Staf lapangan bandara mengungkapkan, sekitar 70 orang yang terbang menuju Pakistan sebagian besarnya merupakan kerabat dari para staf organisasi-organisasi internasional seperti Bank Dunia.
“Saya sedang dievakuasi. Tujuan akhir saya adalah Tajikistan,” ungkap salah seorang staf Bank Dunia berusia 35 tahun.
Para penumpang terlihat mengantri untuk menaiki pesawat. Ketika mereka bersiap untuk berangkat, para petugas bandara melaksanakan tugasnya.
Bekerja dibawah rezim baru membuat mereka terganggu oleh rasa takut, terlebih bagi para perempuan.
Salah seorang mahasiswi berusia 22 tahun turut naik untuk melakukan perjalanan selama satu bulan ke Pakistan.
“Aku akan kembali kesini hanya jika situasi memungkinkan perempuan untuk bekerja dan bergerak dengan bebas,” ungkapnya.
“Ini seperti liburan. Aku sedih dan bahagia. Sedih tentang negara ini, tetapi senang untuk pergi selama beberapa waktu,” sambung perempuan itu.
Demikianlah berita tentang Pesawat Jet komersial Pakistan yang mendarat di Bandara Ibu Kota Afghanistan untuk pertama kali sejak Pemerintahan Taliban.***
