Network
Fransiska menjelaskan bahwa Berani mengambil langkah dan pilihan atas diri sendiri merupakan bukti bahwa kita mencintai dan menghargai diri sendiri.
Hal yang tidak kalah penting, lanjut Fransiska, adalah mendengarkan suara hati, menemukan apa yang mendukung diri, mengarahkan diri menuju sukacita dan yang terakhir, ketahuilah prioritasmu.
“Dengan membuat skala prioritas dalam hidup, akan memudahkan kita dalam menjalankan kegiatan sehari-hari sesuai dengan prioritas mana yang lebih penting,” tutup Fransiska dihadapan peserta webinar.
Sementara itu narasumber lain, Angelica membagikan kisahnya dalam memperjuangkan fase-fase Quarter Life Crisis.
Sebelum menjadi seorang mahasiswa berprestasi ia berkisah pernah mengalami up and down mulai dari kegagalan hingga menjadi bully-an.
Sesi terakhir webinar menjadi tempat bagi para peserta untuk membagikan kisah hidupnya. Salah seorang peserta dari Bali,
Mercy Kezia yang menceritakan masa lalunya yang tidak menyenangkan karena menjadi korban bullying bertahun-tahun semasa sekolah.
Sebagaimana informasi yang diterima Kendalku, webinar nasional ini dihadiri oleh 500 remaja dari berbagai daerah di Indonesia.
Hadirnya webinar ini diharapkan dapat memotivasi para remaja untuk lebih mencintai dirinya sendiri.
“Kami berharap adanya webinar ini dapat memberikan pengertian kepada para remaja mengenai kesehatan mental dan pentingnya mencintai diri sendiri,” terang Nufarizka, panitia acara.
