Ngeri! Video Detik-detik Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas dan Lava Meluncur Deras Disertai Hujan Abu

- 27 Januari 2021, 21:54 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak./ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak./ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/ /

Baca Juga: 86.570 Tenaga Kesehatan di Jateng Sudah Ikut Vaksinasi, Solo Jadi yang Tertinggi

Sebab, sebagian besar masyarakat yang ada di kawasan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi telah mengungsi sejak lama.

“Alhamdulillah pengungsi di wilayah Jateng masih terjaga dan terkontrol. Tapi kita tetap siaga. Laporan hari ini sudah saya terima karena saya melototi ini hampir tiap hari," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Rabu 27 Januari 2021.

Laporan yang diterima Ganjar juga menyebutkan, jika warga sekitar Kali Boyomg dan Krasak relative sudah diminta mengungsi.

Sementara untuk wilayah Klaten dan Boyolali masih aman, bantuan juga sudah diberikan terus menerus oleh Pemprov Jateng.

Baca Juga: Update Merapi, Guguran Lava dan Awan Panas Arah Selatan-Barat Daya, Lontaran Material Vulkanik Radius 3 Km

“Area-area yang berpotensi terkena awan panas dan longsoran dari erupsi Merapi hari ini masih cukup jauh. Akan tetapi, masyarakat tetap harus waspada agar tidak ada yang menjadi korban,” kata Ganjar.

Melihat kondisinya, kata Ganjar justru ancaman terbesar terjadi di Jogja, yakni tepatnya di sekitar Turgo dan Kinarjo. Meski begitu, ia meminta semua masyarakat Jateng tetap siaga.

Terkait hujan abu yang melanda beberapa wilayah, Ganjar mengatakan bahwa bantuan masker sudah otomatis tersedia. Seluruh kebutuhan lanjut dia sudah disiapkan, tidak hanya masker, tapi tempat perlindungan dan lainnya.

" Masker itu setiap erupsi kami menyiapkan, tapi karena ini ada pandemi, maka masker itu sudah melekat. Namun tetap kami siapkan seandainya dibutuhkan lebih banyak nantinya," jelasnya.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: BPPTKG Pusdalops Sleman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah