Baca Juga: Kelompok Tani Limbangan Kendal Canangkan Seribu Bibit Sayur Bareng Mahasiswa KKN UIN Walisongo
“Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak,” kata Hanik Humaida, dikutip dari akun resmi Twitter BPPTKG, Rabu 27 Januari 2021.
Namun begitu, BPPTKG memperingatkan jika saja bisa terjadi potensi bahaya lainnya yakni berpeluang terjadinya erupsi atau letusan eksplosif.
Letusan eksplosif jika terjadi akan disertai dengan lontaran material vulkanik dari dalam perut Merapi.
“Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak,” lanjutnya.
Baca Juga: Besok Gubernur Ganjar dan Sejumlah Pejabat Jateng Kembali Disuntik Vaksin Covid-19
Meski terjadi peningkatan aktivitas Merapi, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat aktivitas masih Siaga (Level III).
Tingkat aktivitas masih Siaga (Level III) dgn potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas guguran pada sektor selatan-barat daya, yaitu di Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dgn jarak maks 5 km dari puncak. pic.twitter.com/y0t9wpR7nf— BPPTKG (@BPPTKG) January 27, 2021
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa seluruh masyarakat Jateng yang ada di sekitar puncak Merapi dalam kondisi aman.
Hal itu setelah mengetahui laprana erupsi Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 13.35 itu menimbulkan guguran dan luncuran awan panas dengan jarak luncur sekitar 1,5 km dan mengarah ke barat daya yakni hulu kali Krasak dan Boyong.
Di pastikan warga di daerah sekitar wilayah itu sudah mengungsi sehingga masih aman jika terjadi potensi erupsi yang lebih besar kembali.