Kemarin Gunung Sinabung Meletus dan Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas

- 21 Januari 2021, 13:16 WIB
ASAP sulfatara mengepul disertai guguran material vulkanik dari puncak gunung Merapi di foto dari Desa kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021).
ASAP sulfatara mengepul disertai guguran material vulkanik dari puncak gunung Merapi di foto dari Desa kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021). /ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Baca Juga: Tahun 2021 Baru Berjalan 21 Hari, Sudah Ada 185 Bencana Terjadi di Indonesia

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar, jelas Perangin-angin

Sementara itu, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu kembali mengeluarkan awan panas guguran sebanyak delapan kali dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya.

"Awan panas guguran delapan kali dengan amplitudo maksimum 30 mm, durasi maksimum 192 detik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu.

Hanik menjelaskan berdasarkan periode pengamatan mulai pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, awan panas guguran pertama keluar pada pukul 14.07 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 192 detik. Jarak luncurnya diperkirakan sejauh 1.000 meter yang berlangsung saat cuaca mendung.

Baca Juga: Joe Biden Siapkan Rp 2.600 Triliun untuk Pemulihan Ekonomi Amerika Serikat

Awan panas kedua meluncur pada pukul 14.27 WIB yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 117 detik. Awan panas meluncur ke Kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter dan angin bertiup ke utara.

Selanjutnya awan panas guguran terjadi pada pukul 14.58 WIB dengan amplitudo 13 mm dan durasi 56 detik. Jarak luncur tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung.

Awan panas berikutnya pada pukul 15.26 WIB dengan amplitudo 15 mm dan durasi 96 detik. Jarak luncur tidak teramati karena cuaca berkabut dan mendung.

Halaman:

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah