PBB Peringatkan Dunia Akan Hadapi Bencana Mengerikan yang Belum Pernah Terjadi

- 18 Januari 2021, 12:42 WIB
ILUSTRASI perserikatan bangsa-bangsa atau PBB./
ILUSTRASI perserikatan bangsa-bangsa atau PBB./ /

KENDALKU - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan warga terutama pemimpin di dunia akan adanya bencana mengerikan, yang belum pernah terjadi di bumi.

PBB meminta bencana baru di bumi yang belum pernah terjadi menjadi kewaspadaan karena dampaknya begitu terasa.

Bencana baru yang melanda bumi yakni akan adanya katastrofe baru yang mungkin muncul, sehingga menjadi bencana yang serius.

Katastrofe ini muncul karena adanya peningkatan suhu bumi yang sangat tinggi selama tahun 2020 lalu.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Tinggi Kawasan Bisnis Manado

Dikatakan oleh PBB, suhu di bumi ini akan menjadi sangat panas pada abad ini, dan diketahui tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dikutip dari Aljazeera, suhu bumi pada 2020 lalu mengalahkan angka suhu pada 2016 sebagai tahun terpanas yang pernah ada.

Hal tersebut disampaikan oleh lembaga World Meteorlogical Organization (WMO) yang bekerja di bawah PBB.

Panas ini akan muncul disebabkan adanya konsentrasi karbon dioksida yang tertahan di atmosfer.

Baca Juga: Cegah Banjir, Kelompok Tani di Kendal Keruk Saluran Irigasi di Depan Rumah Dinas Bupati

Hal tersebut tidak dikurangi oleh dampak berkurangnya gas emisi bahan bakar fossil selama masa pandemi Covid-19.

"Konsentrasi karbon dioksida yang berada di atmosfer sudah masuk ke dalam tahap berbahaya," kata WTO dalam keterangannya.

Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Dunia Hadapi Bencana Besar Baru, PBB Peringatkan Suhu Bumi akan Sangat Panas"

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan laju perubahan iklim yang tak henti-hentinya bisa 'menghancurkan kehidupan', dan mengklaim bahwa 2011 hingga 2020 adalah dekade terhangat dalam sejarah.

"Kita sedang menuju 'bencana' kenaikan suhu 3-5 (derajat celsius) abad ini. Berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21. Itu harus jadi prioritas utama," kata Guterres.

Baca Juga: 14 Kantong Jenazah dan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air Kembali Ditemukan di Hari ke Sembilan

Laporan WMO mencakup data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan Kantor Meteorologi Inggris.

Keduanya menempatkan 2020 sebagai tahun terpanas. Bahkan badai La Nina yang terjadi beberapa waktu lalu pun gagal menjinakkan suhu secara global.

WMO mengatakan, badai La Nina dari siklus suhu permukaan Samudra Pasifik hanya bisa menahan panas bumi di akhir tahun 2020 saja.

Dikatakan bahwa suhu global rata-rata pada tahun 2020 lalu mencapai sekitar 14,9 derajat celsius. Sebagai catatan sendiri, sebelumnya PBB menyatakan bahwa tahun 2016 menjadi tahun terpanas di muka bumi.

Baca Juga: Syarat Dapat Bantuan Rp 3,5 Juta dari Kemensos untuk KPM PKH Graduasi Tahun 2021

Pada saat itu, rekor suhu terpanas mencapai angka 53,9 persen di Basra, Irak.

Sebelum 2016, ada 2010, 2013, 2014, 2015 yang diklaim oleh PBB sebagai lima suhu paling panas di dunia.*** (Alza AhdiraPikiran Rakyat)

Editor: Muhammad Nurrozikan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah