KENDALKU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar persoalan terkait tahu tempe berikut kedelai tak menjadi persoalan lagi di Indonesia.
Presiden Jokowi meminta masalah tahu tempe segera selesai dengan dibangunkan pembangunan pertanian kedelai yang detail.
Presiden menilai bahwa bahan baku tahu dan tempe bagi Indonesia yang belum sepenuhnya swasembada menjadi penyebab bagi persoalan sempat langkanya tahu tempe di pasaran.
Padahal penduduk Indonesia jumlahnya sudah lebih dari 270 juta jiwa sehingga persoalan mengenai langkanya bahan pangan akan menjadi masalah yang sangat serius termasuk tahu dan tempe dari bahan baku kedelai yang sebagian besar masih impor.
Baca Juga: Cek di kemnaker.go.id, Ada 294.160 Nama Terima BSU Rp 2,4 Juta BLT BPJS Ketenagakerjaan Januari 2021
“Kita tahu bahwa beberapa minggu terakhir ini urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai jadi masalah,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 Secara Virtual di Istana Negara Jakarta, Senin.
Ia menegaskan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral. Sebagaimana badan pangan dunia FAO memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan.
“Hati-hati mengenai ini. Hati-hati. Akibat pembatasan mobilitas warga bahkan distribusi barang antarnegara, distribusi pangan dunia menjadi terkendala, dan kita tahu bahwa beberapa minggu terakhir ini urusan tahu tempe,” katanya.
Baca Juga: Basarnas Kembali Temukan 4 Potongan Tubuh Korban Sriwijaya Air, Total 4 Kantong Berisi Bagian Tubuh