KENDALKU – Aktivitas vulaknis Gunung Merapi dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai mengalami luncuran awan panas atau wedhus gembel dan guguran lava pijar.
Teramati 4 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 300-400 m mengarah ke barat daya. Guguran lava pijar teramati 19 kali dengan jarak luncur maksimum 800 m arah kali Krasak.
Aktivitas vulkanis itu pada periode pengamatan Kamis 7 Januari 2021 pukul 00.00-24.00 WIB secara meteorologi masih tampak cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, dan barat daya, dan barat. Suhu udara 14-26 °C, kelembaban udara 67-95 %, dan tekanan udara 565-685 mmHg. Volume curah hujan 17 mm per hari.
Baca Juga: Abu Janda Rasis ke Natalius Pigai, Rocky Gerung Minta Diproses Hukum
Secara visual gunung terlihat jelas asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.
Luncuran awan panas 4, Amplitudo 10-28 mm, Durasi : 93-155 detik dengan guguran lava pijar Jumlah 117, Amplitudo : 3-67 mm, Durasi : 14-159 detik).
Dari hasil pengamatan makan tingkat aktivitas Gunung Merapi dalam level III atau Siaga, dengan rekomendasi sebagai berikut prakiraan daerah bahaya meliputi Provinsi DIY diantaranya Kab. Sleman. Kec. Cangkringan: Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor); Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem); Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).
Provinsi Jawa Tengah diantaranya Kab. Magelang. Kecamatan Dukun: Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar); Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono); Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).