Network
KENDALKU - Ramalan Jayabaya tahun 2021 menjadi perhatian tersendiri karena akan ada tetangga yang saling mencurigai dan guru yang dimusuhi masyarakat.
Ramalan Jayabaya 2021 merupakan tahun Suryo dalam zaman Kala Surata.
Ramalan Jayabaya sudah banyak diketahui dan yang paling terkenal yakni terbelahnya Pulau Jawa.
Namun, tidak hanya itu saja banyak ramalan Jayabaya yang diprediksi akan terjadi di masyarakat. Berbabagi peristiwa akan mengiringi perjalan masyarakat selama tahun 2021.
Baca Juga: Putra SBY Tiba-tiba Sampaikan Permintaan Maaf Soal Jabatan Ketua Partai Demokrat, Ada Apa?
Dikuti dari Jurnal Ramalan Jayabaya Tulisan Ahmad Abu Hamid, berikuti ramalan Jayabaya tahun 2021 bisa disimak dalam artikel ini:
Artikel ini sudah tayang di Lingkar Madiun dengan judul "Ramalan Jayabaya di Tahun Ganjil 2021, Semakin Banyak Anak Haram dan Orang yang Telanjang"
1 Sedulur mangan sedulur, artinya saudara akan memakan saudaranya
2 Konco dadi musuh, artinya kawan akan menjadi lawan
3 Guru disatru, artinya guru akan dimusuhi
4 Tonggo podo curigo, artinya tetangga akan saling curiga
Baca Juga: Ramalan Weton Tahun 2021: Ada 26 Weton yang Beruntungnya Kabangetan, Bikin Iri Bosque
5 Pedagang akeh sing keplarang, artinya pedagang banyak yang tenggelam/khilaf
6 Wong main akeh sing dadi, artinya penjudi semakin merajalela
7 Akeh barang harom, artinya semakin banyak barang haram
8 Akeh anak harom, artinya semakin banyak anak haram
9 Wong wadon ngalamar wong lanang, artinya perempuan akan melamar laki-laki
10 Wong lanang ngasurage derajate dewe, artinya laki-laki akan menghina derajat sendiri
11 Akeh barang-barang mlebu luwang, artinya akan banyak barang-barang yang terbuang
Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Agar Terhindar dari Kegemukan
12 Akeh wong kaliren lan wudo, artinya akan banyak orang lapar dan telanjang
13 Wong tuku nglenik sing dodol, artinya pembeli akan membujuk penjual
14 Sing adol akal okol, artinya penjual akan membujuk si penjual
15 Wong golek pangan koyok gabah diinteri, artinya mencari rezeki ibarat gabah yang ditampi.*** (Aisyah Rahmatul Fajrin/Lingkar Madiun)
