KENDALKU - Partai Gerindra merasa sangat dikhianati oleh perilaku Edhy Prabowo yang melakukan dugaan suap ekspor benih lobster di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sampai-sampai Ketua Umum Gerindra sangat marah mengetahui orang kepercayaan dan kader melakukan hal yang sangat tidak terpuji terima suap.
Dikabarkan jika internal Partai Gerindra juga tidak menyinggung adanya pembahasan siapa yang akan menggantikan posisi Edhy Prabowo.
Melihat kebiasaan perpolitikan Indonesia, jika kader partai diberhentikan menjadi menteri maka pengganti juga dari asal partai tersebut.
Baca Juga: Iklan dan Promosi Rumah Sakit Pre Order Vaksin Covid-19 oleh Bikin Simpang-siur
Sampai saat ini Presiden Jokowi juga belum memutuskan sinyal siapa pengganti Edhy Prabowo untuk menduduki Jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan.T
Tawaran untuk menggantikan Edhy Prabowo di tubuh Gerindra juga tidak direspon secara bahagia oleh para kader bahkan menolak menggantikan posisi yang ditinggal Edhy Prabowo.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa di internal partainya tidak ada pembahasan terkait siapa yang akan menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Menurut dia, Gerindra tidak mengusulkan nama pengganti Edhy di kabinet karena menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi menunjuk seorang menteri.