JK dan Dewan Masjid Menolak Azan Jihad Karena Keliru

- 1 Desember 2020, 16:05 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengecam aksi teror di SIgi.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla mengecam aksi teror di SIgi. /PMI

KENDALKU - Jusuf Kalla (JK) menyatakan bunyi azan yang diplesetkan dengan seruan jihad adalah keliru dan tidak boleh dikumandangkan di dalam masjid.

JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), menegaskan menolak adanya penambahan seruan jihad dalam azan 

“Azan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu,” kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 1 Desember 2020.

Masyarakat diminta tidak ikut-ikutan meniru bunyi azan tersebut karena tidak ada dasarnya.

Baca Juga: Setelah Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Riau Syamsuar Juga Terkonfirmasi Positif Covid-19

Jika memaknai sebagai jihad jangan dipahami sebagai konteks negatif untuk melakukan tindak kekerasan dengan mengatasnamakan agama Islam.

"Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan sebagai jihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwa,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid, mengatakan seruan jihad dalam kumandang azan itu tidak relevan jika dikaitkan dengan kondisi Indonesia saat ini.

“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan. Jihad dalam negara damai seperti Indonesia tidak bisa diartikan sebagai perang,” kata dia.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x