Cak Nun akan hilang kesabarannya, Tak Ada Islam Radikal Yang Radikal Itu Pemerintah

- 25 November 2020, 13:45 WIB
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun /Katacaknun/

Baca Juga: Istana Tanggapi Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK Soal Ekspor Benih Lobster

Indonesia juga saat ini aman dan nyaman karena sebagian besar warganya adalah umat Islam. Dikarenakan seorang muslim itu juga berlapang dada dengan tulus serta pasrah kepada Allah SWT.

“Karena orang Islam pandai bersyukur dan menerima dengan ikhlas, pasrah kepada Allah S.W.T maka berlangsunglah keamanan nasional diseluruh Indonesia, karena mayoritas agamanya adalah Islam,” katanya.

Bahkan dia meminta audiennya untuk membayangkan, apa jadinya masyarakat ini kalau meraka tak pandai bersyukur di tengah ketimpangan sosial semacam ini. Mereka yang merasa tak puas dengan keadaan akan mudah melakukan tindakan-tindakan yang buruk.

“Bayangkan kalau mayoritas agamanya selain Islam sedikit-sedikit tidak terima, ini sudah Islam jawa pula, orang Jawa bisa menerima, yang bukan Jawa belum tentu menerima, Alhamdulillah ya," ujarnya.

Baca Juga: Peran Novel Baswedan Jadi Kasatgas KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo

Tokoh pentolan Reformasi 1998 ini kembali memperingatkan agar pemerintah dan aparat kepolisian menghindari arus argumentasinya ikutan menjelek-jelekkan Islam.

“Jadi tolong pak polisi, pak pemerintah jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam sebelum saya marah, sebab ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang, menurutmu untung apa saya kesini, bila bukan karena aku bersyukur dan cinta kepada kalian,” katanya.

Tanpa tedeng aling-aling dia membeber masa lalunya saat menjatuhkan rezim Orde Baru, dan kapasitas untuk melakukan hal serupa masih dimilikinya hingga kini.

“Saya bisa jatuhkan Soeharto, dan saya bisa menjatuhkan siapa saja di Jakarta kalau saya mau," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ambar Adi Winarso

Sumber: YouTube Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah