Baca Juga: Gerindra Lapor Prabowo Subianto Tertangkapnya Edhy Prabowo oleh KPK
“Jadi jangan selalu menjelek-jelekkan Islam, lama-lama hilang kesabaran saya, ini saya masih sabar sampai saat ini, bila engkau selalu menjelek-jelekkan Islam nanti saya laporkan kepada yang punya,” katanya.
Secara tegas pula dia nyatakan bahwa Islam tidak ada yang radikal kepada pihak perwakilan dari kepolisian yang ada dalam agenda itu.
Lantas dia langsung menohok kepada pihak pemerintah bahwa yang radikal itu pemerintah. Pasalnya pemerintahlah yang selalu memaksakan pendapatnya.
“Asal Islam kalian curigai tidak ada yang radikal tapi kalian bilang radikal di Mojokerto tidak ada disini …ini pak, tidak ada. Yang radikal itu pemerintah memaksakan pendapatnya terus menerus, bila saya teruskan saya mau berdebat nasional tentang ini,” tegasnya.
Baca Juga: KPK Tangkap Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Diminta Jadi Menteri Lagi
Artikel ini sudah tayang di Jurnal Presisi dengan judul: "Cak Nun Murka! Gak Ada Islam Radikal, yang Radikal Itu Pemerintah".
Indonesia justru kata Cak Nun sangat membutuhkan Islam karena umat Islam orangnya pandai bersyukur.
Indonesia akan aman jika ada Islam dan mewanti-wanti kepada semua pihak agar berhenti memojokkan Islam.
“Islam itu yang mengajarkan rasa syukur,dan rasa syukur itu tidak ada diluar Islam, itu ayatnya jelas dalam Islam, dunia ini seharusnya rusuh terus sedunia, tapi karena orang Islam itu pandai bersyukur maka dunia ini menjadi aman,” katanya.