Gatot Nurmantyo Soroti Utang Pemerintahan Jokowi yang Naik Dua Kali Lipat

27 Oktober 2020, 18:40 WIB
Gatot Nurmantyo. /YouTube/Refly Harun


KENDALKU - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengevaluasi satu tahun pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam data yang KAMI catat, Gatot Nurmantyo mengatakan utang negara di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi naik dua kali lipat.

Gatot juga membandingkan jumlah utang negara yang dilakukan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Menaker Terbitkan SE Penetapan Upah Minimum Tahun 2021, Upah Jadi Naik atau Turun?

“Utang sejak 2015 telah terjadi peningkatan utang hingga dua kali lipat dari akumulasi seluruh presiden yang ada sampai dengan SBY. Pada saat era Bung Karno sampai dengan SBY, ada Rp2.400 triliun, sedangkan sekarang telah mencapai hampir Rp6.000 triliun," paparnya.

Artikel ini telah terbit di Pikiran-Rakyat dengan judul Evaluasi 1 Tahun Jokowi-Ma'ruf Amin, Gatot Nurmantyo: Sejak 2015 Utang Meningkat Dua Kali Lipat

Gatot menambahkan utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 akan meningkat tajam mencapai kurang lebih 42,1 persen.

Baca Juga: Para Menteri Jokowi Mulai Tak Fokus Jalankan Pemerintahan

Di sisi lain, utang yang semakin meningkat ini tidak sebanding dengan cadangan devisa yang didapatkan, di mana tidak terjadi peningkata dalam devisa ini.

Hal ini dinilai merugikan karena kurs rupiah akan selalu tertekan.

Gatot Nurmantyo menyebut, rasio utang terhadap pendapatan negara di tahun 2021 diperkirakan akan lebih memprihatinkan.

Baca Juga: Skenario Kudeta Jokowi Bisa Saja Datang dari Menteri

"Adapun rasio utang terhadap pendapatan negara lebih memprihatinkan tahun 2021, diperkirakan rasionya mencapai 41,8 persen. Artinya utang sudah empat kali lebih dari pendapatan negara. Ini yang benar-benar memerlukan perhatian yang serius," tegasnya. ***

(Sarah Nurul Fatia/ Pikiran-Rakyat)

Editor: Ade Lukmono

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler