Penyatuan Air dan Tanah dari 34 Provinsi di IKN, Ganjar Pranowo Bawa Tanah dari Puncak Tidar. Ini Filosofinya

14 Maret 2022, 10:51 WIB
Penyatuan Air dan Tanah dari 34 Provinsi di IKN, Ganjar Pranowo Bawa Tanah dari Puncak Tidar. Ini Filosofinya /

KENDALKU - Berikut ini filosofi tanah dari puncak Gunung Tidar yang dibawa Ganjar Pranowo ke IKN untuk penyatuan air dan tanah.

Hari ini Jokowi menyatukan air dan tanah dari 34 Provinsi yang dibawa ke IKN. Ganjar Pranowo pun membawa tanah dari puncak Gunung Tidar.

Berikut ini filosofi dna cerita tentang tanah dari puncak Gunung Tidar yang dibawa Ganjar Pranowo ke IKN untuk disatukan oleh Jokowi.

Baca Juga: Bawa Kagama Buka Desa Inklusi se Kalimantan Raya, Ganjar: Sukses Selesaikan Persoalan Desa

Baca Juga: 33 Gubernur Datang ke IKN, Ganjar Pranowo Bawa Tanah dan Air dari Puser Bumi Jawa

Tanah Puncak Gunung Tidar merupakan titik pusat Tanah Jawa. Di puncak Gunung Tidar diyakini merupakan "paku" berisi tentang Rajah Kalacakra untuk menjaga keseimbangan.

Gunung Tidak terletak di tengah kota Magelang, Jawa Tengah. Walaupun terletak di tengah kota tetapi tidak mengurangi kekeramatan tanah Tidar.

Selain terdapat Rajah, di tanah Tidar juga terdapat makam seorang waliyullah Syech Subakir dan tombak beliau.

Syech Subakir adalah sosok yang menanam Rajah Kalacakra di puncak Tidar. Syech Subakir hidup pada masa sebelum Walisongo.

Bahkan banyak yang menyebut bahwa Syech Subakir adalah sosok yang melakukan babat alas untuk perjalanan Walisongo agar memperbaiki kualitas kehidupan.

Inilah salah satu tujuan Syech Subakir menanam Rajah Kalacakra, yaitu untuk mengusir segala balak dan marabahaya, baik yang berasal dari ulah manusia maupun jin.

Paku yang berisi Rajah Kalacakra tersebut masih tertanam dan bisa ditemukan di puncak Tidar.

Hanya membutuhkan waktu 40 menit untuk sampai ke Puncak Tidar dengan melewati ribuan anak tangga.

Puncak Tidar saat ini dijadikan Kebun Raya karena mempunyai kekayaan alam, yaitu berupa berbagai hewan dan tumbuh-tumbuhan yang langka.

Sebelum hadirnya Syech Subakir dan menancapkan Rajah Kalacakra, sebagian masyarakat Jawa mengetahui kisah bahwa siapapun yang masuk ke Gunung Tidar akan meninggal dengan cara tragis.

Penyebabnya selain karena hewan buas juga jin di Gunung Tidar sangat ganas.

Itulah awal mula dinamakan Gunung Tidar, yaitu bermakna mati atau modar.

Kekeramatan Gunung Tidar ditambah dengan adanya Akademi Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.

Gunung Tidak pun menjadi kawah Candradimuka para taruna sebelum diterjunkan untuk mengabdi pada Bangsa dan Negara.

Sampai sekarang pun masyarakat masih mengeramatkan Gunung Tidar dengan cara berziarah, khususnya untuk mereka yang akan mengadakan acara besar.

Itulah profil dan cerita legenda Gunung Tidar yang menjadi alasan Ganjar Pranowo membawa tanah Gunung Tidak ke IKN.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler