Tidak Sepaham dengan KKB, Aktivis Papua Markus Yenu Bilang Begini

18 April 2021, 09:54 WIB
Aktivis Papua, Markus Yenu ungkap ketidak sepahaman dengan aksi teror KKB Papua /Dok. Humas Polda Jateng/

KENDALKU - Aktivis Papua, Markus Yenu mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepaham dengan KKB Papua.

Menurut aktivis Papua, Markus Yenu, tindakan KKB itu keji dan meruntuhkan perjuangan yang telah ia bangun.

Karena itu, aktivis Papua, Markus Yenu katakan tidak sepaham dengan KKB Paapua.

Markus Yenu adalah aktivis yang juga memperjuangan nama ‘Papua’ lewat jalur kemanusiaan.

Baca Juga: Liga Italia AC Milan vs Genoa Prediksi Pemain dan Link Live Streaming TV Online Gratis

Baca Juga: Ngabuburit Ala Ganjar Pranowo, Ketemu Pengusaha Hingga Dapat Cerita Kesuksesan Pelaku UMKM

Baca Juga: Ikuti Pemilihan Ketua PSMTI, Kapolda Jateng Ajak Masyarakat Tekankan Hal Ini

Selain itu, Markus Yenu juga merupakan seorang tokoh West Papua National Authority atau WPNA wilayah Domberai

Karena kebringasan KKB Papua, Markus Yenu mengecam tindakan teror yang dilakukan oleh KKB.

Kata Akivis Papua, Markus Yenu, aksi teror KKB Papua itu dilancarkan dalam tujuh hari terakhir.

Markus Yenu mengungkapkan bahwa KKB selalu memberi ketakutan dan ancaman terhadap masyarakat di Kabupaten Puncak, Papua.

Baca Juga: Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil Mengaku Positif Covid-19

Baca Juga: Pendeta Jupinus ke TNI-Polri: Kampung Kami Telah Hitam, Semuanya Dirusak Oleh KKB Papua

Baca Juga: Kode Redeem ML Spesial Ramadhan 18 April 2021, Klaim Kode Dapatkan Skin Gratis

Atas ancaman tersebut, imbuh Markus Yenu, korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan.

Dia melanjutkan, bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.

“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB,”

Dia menambahkan, dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalahpahaman yang terjadi.

"Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah terlanjur berjatuhan," pungkasnya.

Menurut Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak dalam pertimbangan yang cukup matang.

Meski pihaknya mengklaim jika korban yang telah dibunuh adalah bagian dari mata-mata aparat keamanan, namun tindakan semacam itu justru Sangat merugikan.

“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan, kalaupun bebas kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi,”

Diberitakan sebelumnya bahwa kelompok KKB telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang guru pada tanggal 8 dan 9 April.

Kemudian pada tanggal 11 KKB membakar sebuah helikopter milik PT Ersa Eastern Aviation.

Lalu, pada tanggal 14 April KKB menembak mati tukang ojek.

Kisah pilu juga terjadi pada 15 April dimana KKB kembali lagi menembak mati salah seorang siswa SMA dan disiksa hingga jasadnya ditemukan mengenaskan.

Itulah yang dikatakan Aktivis Papua, Markus Yenu mengenai tidak sepaham dengan KKB Papua.***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler